konsep dasar keperawatan 2



SIKAP UNTUK BERFIKIR KRITIS

Seorang pemikir kritis bukan orang yang dogmatis bukan pula orang yang ceroboh. ciri yang paling jelas dari sikap seorang pemikir kritis adalah keterbukaan pikiran dan skeptisme. karakteristik ini tampaknya kontradiktif bukannya saling melengkapi. di satu sisi, seorang pemikir kritis diharapkan mempertimbangkan sudut pandang yang berbeda dari sudut pandangnya sendiri. di sisi lain, seorang pemikir kritis diharapkan mengenali klaim mana yang tidak memenuhi penyelidikan.
Menjadi seorang pemikir kritis, dengan kata lain, memerlukan lebih dari sekedar menguasai sederetan keahlian; ia membutuhkan semangat atau sikap tertentu. kadang semangat ini salah dipandang sebagai negatif semata. sungguh, manfaat utama penggunaan kata ‘kritis’ adalah untuk menunjukkan sebuah titik untuk menemukan kesalahan atau menilainya dengan besar-besaran. namun mengungkapkan kesalahan atau keburukan dalam penalaran sendiri atau orang lain hanyalah sebagian dari
berpikir kritis. seseorang harus menyuburkan skeptisme yang sehat bersama dengan kemampuan untuk berpikiran terbuka, khususnya saat mempertimbangkan sudut pandang yang bertentangan dengan diri sendiri. terlalu banyak skeptisme membawa pada keraguan atas segalanya dan tidak membawa kemana-mana; terlalu sedikit skeptisme membawa pada kecerobohan. kita tidak mesti terlalu menuntut sehingga kita menjadi yakin atau melakukan tindakan hanya bila kita mutlak tahu kalau kita benar. di sisi lain, kita tidak boleh menerima klaim semata karena orang yang membuat klaim tampak “normal” atau karena mayoritas atau para ahli atau host acara talk show mengatakannya.
akhirnya, sikap dari pemikir kritis harus ditandai oleh kerendahan hati intelektual. apapun yang pada akhirnya kita yakini harus dipandang bersifat sementara (tentatif). kita harus selalu siap memeriksa bukti dan argumen baru, bahkan bila pemeriksaan kita menemukan kalau keyakinan kita ternyata salah. singkatnya, kesombongan, seperti dicatat oleh
socrates, tidak menguntungkan pemikir yang kritis. walau begitu, seperti yang akan kita lihat, memiliki sifat yang benar belum cukup. ada banyak faktor yang membatasi atau menutupi keinginan kita untuk menjadi pemikir kritis.
percaya diri
kebanyakan orang menganggap bahwa criteria orang yang percaya diri diri adalah sesosok figure yang sempurna dan mampu melakukan apa saja, atau memiliki penampilan fisik tanpa cacat sedikitpun. mungkin di antara mereka ada beberapa orang yang minder karena memiliki kekurangan misalnya hidung pesek, tubuh mungil, rambut krebo,dll.

percaya diri dapat diartikan bahwa suatu kepercayaan akan kemampuan sendiri yang memadai dan menyadari kemampuan yang dimiliki dapat di manfaatkan secara tepat. psikolog w.h.miskell di tahun 1939 telah mendefinisikan arti percaya diri dalam bukunya yang bertuliskan “ percaya diri adalah kepercayaan akan kemampuan sendiri yang memadai dan menyadari kemampuan yang dimiliki, serta dapat memanfaatkannya secara tepat.” tak lain halnya psikolog ultra kondang maslow yang berkata “percaya diri merupakan modal dasar untuk pengembangan aktualitas diri. dengan percaya diri orang akan mampu mengenal dan memahami diri sendiri. sementara itu, kurangnya percaya diri akan menghambat pengembangan potensi diri. jadi orang yang kurang percaya diri akan menjadi seseorang yang pesimis dalam menghadapi tantangan, takut dan ragu-ragu untuk menyampaikan gagasan, serta bimbang dalam menentukan pilihan dan sering membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain".

dari makna yang ditulis beberapa psikolog di atas, mungkin bagi kebanyakan orang memang masih terlalu mentah untuk benar-benar memahami hal tersebut. jadi, agar hal tersebut dapat lebih nyaman di baca perlu adanya suatu rangkuman khusus untuk mudah di cerna dalam hati para pembaca.

pertama-tama, perlu diketahui bahwa orang percaya diri memiliki sikap atau perasaan yang yakin pada kemampuan sendiri. keyakinan itu dapat muncul setelah seseorang tahu apa yang dibutuhkan dalam hidupnya. semua orang tahu bahwa untuk mencapai kemakmuran haruslah kita untuk bekerja keras, serta harus bijak dalam mengatur keuangan. rasa yakin akan muncul setelah seseorang tahu apa yang diharapkan dalam hidup, sehingga mereka mampu melihat kenyataan yang ada.

jadi, dalam dalam hidup ini kita tidak perlu lagi membanding-bandingkan kemampuan kita dengan orang lain dan jangan mudah terpengaruh oleh orang lain. berusahalah agar tidak berharap dengan dukungan orang lain, karena kita harus mengerti apa yang kita butuh dan harapkan dalam hidup ini.
mandiri
sifat mandiri sangat diperlukan oleh setiap orang. dengan sifat mandiri ini, setiap orang dapat menghadapi setiap masalah yang dihadapi, tanpa harus menunggu atau bergantung pada orang lain. artinya, meskipun tidak ada orang yang siap membantu, siap menghadapi masalah. mandiri bukan berarti tidak membutuhkan orang lain, karena bagaimanapun manusia adalah makhluk sosial, yang tetap mempunyai kemungkinan membutuhkan orang lain. dengan kata lain, mandiri berarti siap menyelesaikan masalah baik sendirian maupun dengan bantuan orang lain, dan jika dengan bantuan orang lain tidak berarti melepaskan semua tanggung jawab ke orang tersebut.
keterbukaan
keterbukaan merupakan perwujudan dari sikap jujur, rendah hati,adil, mau menerima pendapat, kritik dari orang lain. dalam kamusbesar bahasa indonesia, keterbukaan adalah hal terbuka, perasaan toleransi dan hati-hati serta merupakanlandasan untuk berkomunikasi. dengan demikian dapat dipahami pula bahwa yang dimaksud dengan keterbukaan adalah suatu sikap dan perilaku terbuka dari individu dalam beraktivitas.
tanggung jawab
tanggung jawab menurut kamus bahasa indonesia adalah, keadaan wajib menaggung segala sesuatunya. sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa indonesia adalah berkewajiban menaggung, memikul,menanggung segala sesuatunya,dan menanggung akibatnya.
tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
tanggung jawab itu bersifat kodrati,artinya sudah menjadi bagian hidup manusia ,bahwa setiap manusia di bebani dengan tangung jawab.apabila di kaji tanggung jawab itu adalah kewajiban yang harus di pikul sebagai akibat dari perbuatan pihak yang berbuat.
tanggung jawab adalah cirri manusia yang beradab.manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengadilan atau pengorbanan .
berani mengambil resiko
berani mengambil resiko merupakan sikap keberanian untuk memilih suatu hal yang beresiko demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

disiplin
disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya termasuk melakukan kegiatan tertentu yang menjadi tanggung jawabnya.
ketekunan
ketekunan adalah upaya bersinambung untuk mencapai tujuan tertentu tanpa mudah menyerah hingga meraih keberhasilan (ranjit singh malhi, enhancing personal quality,2005). dengan kata lain,denis watley dalam malhi, menyebutkan, “ketekunan tetap berlangsung walau adanya rintangan yang menghadang anda,dan anda mengetahui apa yang anda lakukan adalah benar”. ketekunan sering juga digambarkan sebagai keberhasilan seseorang melakukan sesuatu melalui percobaan dan kesalahan yang dialaminya. semacam bentuk keuletan bekerja.
kreativitas
kreativitas adalah suatu proses yang menghasilkan sesuatu yang baru, dalam bentuk suatu gagasan atau suatu objek dalam suatu bentuk atau susunan yang baru (hurlock dalam basuki, 2010).
rasa ingin tahu yang tinggi
keinginan untuk mengetahui suatu penyebab dari fenomena dan menemukan suatu yang baru. orang yang memiliki sifat rasa ingin tahu yang tinggi dapat dikenali dengan orang tersebut akan mencari tahu asal-usul dari suatu fenomena dan tidak akan malu bertanya. rasa ingin tahu yang tinggi juga merupakan suatu ciri-ciri orang yang cerdas.
integritas
integritas adalah sebuah konsep konsisten tindakan, nilai-nilai, metode, langkah-langkah, prinsip, harapan, dan hasil. dalam etika, integritas dianggap sebagai kejujuran dan kebenaran yang merupakan kata kerja atau akurasi dari tindakan seseorang. integritas dapat dianggap sebagai kebalikan dari kemunafikan,  dalam yang menganggap konsistensi internal sebagai suatu kebajikan, dan menyarankan bahwa pihak-pihak yang memegang nilai-nilai yang tampaknya bertentangan harus account untuk perbedaan atau mengubah keyakinan mereka.
kata “integritas” berasal dari kata sifat latin integer (utuh, lengkap) dalam konteks ini, integritas adalah rasa batin “keutuhan” yang berasal dari kualitas seperti kejujuran dan konsistensi karakter.. dengan demikian, seseorang dapat menghakimi bahwa orang lain “memiliki integritas” sejauh bahwa mereka bertindak sesuai dengan, nilai dan prinsip keyakinan mereka mengklaim memegang.
kerendahan hati
rendah hati adalah sifat yang berarti tidak sombong. sombong adalah sifat yang memuji, memuja dan menyenangi diri sendiri secara berlebihan. jadi jika seseorang tidak melakukan sifat sombong maka dia adalah orang yang rendah hati alias low profile.
STANDART UNTUK BERFIKIR KRITIS

standar 1: kejelasan (clarity)
supaya bisa bersikap kritis terhadap pandangan atau pendapat orang lain, kita harus mendengar atau membaca pendapat orang itu. ini yang seringkali bermasalah. tidak jarang kita menemukan betapa pendapat orang tersebut sulit dimengerti. sebabnya bisa macam-macam. ada orang yang sulit mengemukakan pendapatnya karena tidak terampil dalam berkomunikasi. ada orang yang memang bodoh, tetapi yang lainnya lebih karena kemalasan atau ketidakpeduliaan. dengan kata lain, kejelasan (clarity) dalam mengemukakan gagasan atau pendapat menjadi salah satu standar berpikir kritis.
standar 2: presisi (precision)
ketepatan (presisi) dalam mengemukakan pikiran atau gagasan sangat ditentukan oleh bagaimana seseorang membiasakan dan melatih dirinya dalam mengobservasi sesuatu dan menarik kesimpulan-kesimpulan logis atas apa yang diamatinya tersebut. kemampuan presisi juga berhubungan dengan apa yang diistilah dengan close attention. “really valuable ideas can only be had at the price of close attention,” demikian charles s. pierce.
dalam kehidupan sehari-hari ada banyak bidang yang membutuhkan presisi. misalnya dalam bidang kedokteran, teknik, arsitektur, dan sebagainya. dalam pemikiran kritis pun dibutuhkan ketepatan. kemampuan mengamati dan menentukan apa yang sebenarnya sedang terjadi atau sedang dihadapi membutuhkan kemampuan presisi ini. misalnya, anda seorang dokter menghadapi pasien dengan gejala-gejala tertentu. anda harus dengan tepat mengatakan jenis penyakit apa yang diderita pasien tersebut plus alasan-alasannya.
standar 3: akurasi (accuracy)
keakuratan putusan kita sangat ditentukan oleh informasi yang masuk ke dalam pikiran kita. jika kita menginput informasi yang salah atau menyesatkan, maka jangan heran kita menghasilkan suatu putusan atau kesimpulan yang salah pula. misalnya, seorang pemimpin perusahaan memutuskan memecat karyawannya karena mendengar informasi yang salah dari karyawan lain bahwa karyawan yang dipecat itu melanggar kode etik perusahaan. seharusnya sang pimpinan memanggil dan menggali sendiri informasi dari karyawan tersebut dan informasi-informasi lainnya yang terkait. meskipun anda seorang yang sangat pintar, anda tetap bisa mengambil putusan yang keliru jika informasi yang anda dapatkan keliru.
orang yang selalu berpikir kritis tidak akan gegabah dalam mengambil putusan jika informasi-informasi yang dibutuhkan belum mencukupi. mereka yang terbiasa berpikir kritis tidak hanya menjunjung tinggi dan memberikan penilaian pada suatu kebenaran. mereka juga memiliki passion yang mendalam tentang keakuratan dan informasi-informasi yang tepat. socrates mengatakan bahwa hidup yang tidak direfleksikan tidak pantas untuk dihidupi tampaknya tepat untuk menggambarkan kemampuan berpikir kritis yang satu ini.
standar 4: relevansi (relevance)
yang dimaksud di sini adalah bagaimana kita memusatkan perhatian pada informasi-informasi yang dibutuhkan bagi kesimpulan berpikir kita, dan tidak membiarkan pikiran dikuasai, dikendalikan, atau dialihkan oleh informasi-informasi lain yang tidak relevan. misalnya, dalam sebuah debat politik mengenai boleh tidaknya menggusur sebuah gedung bersejarah untuk membangun supermarket. seorang politisi, misalnya, mengalihkan pembicaraan dari substansi permasalahan dengan mengatakan bahwa gedung tua itu temboknya sudah lapuk, catnya sudah mengelupas, dan tidak enak dipandang mata. gedung tua itu merusak pemandangan kota. cara berargumentasi seperti ini, jika diikuti hanya akan mengalihkan perhatian dari hal-hal yang substansial ke hal-hal yang sifatnya sekunder dan periferal.
bukankah debat-debat politik yang kita saksikan di televisi seringkali tidak mengandung relevansi logis?
standar 5: konsistensi (consistency)
apa yang kamu ketahui tentang konsistensi? mengapa konsistensi penting dalam berpikir kritis? mencari dan mempertahankan kebenaran menuntut adanya konsistensi sikap, baik dalam upaya terus menerus mencari kebenaran maupun membangun argument-argumen mengenai pengetahuan. kebenaran tidak pernah dicapai sekali untuk selamanya, dia harus terus dikejar dan diusahakan. tanpa sikap konsisten dalam mencari kebenaran mustahil memperoleh kebenaran. demikian pula sikap konsisten dalam membangun argumentasi yang adalah ekspresi pengetahuan subjek mengenai sesuatu. argumen yang jelas dan terpilah-pilah harus tetap dipertahankan, dan ini langsung memperlihatkan konsistensi dari si subjek yang berpikir kritis.
ada dua ketidakkonsistenan yang harus dihindari. pertama, inkonsistensi logis, dalam arti percaya atau menerima sebagai benar suatu materi tertentu yang tidak benar sebagian atau seluruhnya. kedua, inkonsistensi praktis, yakni diskrepansi antara perkataan dan perbuatan. orang yang konsisten harus memiliki sikap yang mencerminkan apa yang dikatakannya. hal ini akan nyata benar dalam pemikiran dan sikap moral.
seorang politikus yang gagal melaksanakan apa yang sudah dijanjikannya atau membual di televisi, seorang penceramah agama terkenal yang ketahuan memiliki istri simpanan, seorang artis yang mengkampanyekan penolakan terhadap narkotika tetapi terlibat sebagai pengguna, semuanya adalah kaum farisi dan munafik, mereka gagal menjadi orang-orang kritis bagi dirinya sendiri, tetapi juga memiliki karakter yang buruk secara moral.
standar 6: kebenaran logis (logical correctness)
coba pelajari kutipan berikut:
“kadang-kadang saya terkejut mendengar hujatan dari mereka yang mengira bahwa diri mereka adalah orang-orang kudus—misalnya para biarawati yang tidak pernah telanjang ketika mandi. ketika ditanya mengapa mereka melakukan hal demikian, padahal tidak seorang pun mengintip ketika mereka mandi, mereka menjawab, “o, anda lupa akan tuhan yang maha baik.” jelas mereka memahami tuhan sebagai orang yang suka mengintip (peeping tom), di mana kemahakuasaan-nya memampukan dia untuk mengetahui segala sesuatu, termasuk mengintip melalui dinding kamar mandi. cara pandang seperti ini sangat menggangu saya.” (bertrand russell, unpopular essay (new york: simon & schuster, 1950), hlm. 75-76.
apakah anda bisa menemukan ketidakbenaran logis dalam kutipan ini? dari kutipan ini kita bisa merumuskan beberapa premis, antara lain:
1.      allah mampu melihat segala sesuatu
dari sini para suster menarik kesimpulan secara benar, bahwa:
2.      allah melihat melalui tembok kamar mandi
meskipun demikian, para suster gagal menarik kesimpulan bahwa:
3.      allah juga melihat apa yang tersembunyi dalam pakaian para suster.
standar 7: keutuhan (completeness)
ini lebih berhubungan dengan rasa tidak puas pikiran kita ketika mencerna atau memahami suatu pemikiran. misalnya, kita membaca laporan investigasi koran atau majalah tertentu mengenai kejahatan kra putih (white collar crime). mungkin karena keterbatasan ruang atau data-data, kita sebagai pembaca merasa tidak puas dengan apa yang disajikan. reaksi pikirn kita ini wajar adanya, karena kita sadar betul, bahwa sesuatu akan menjadi lebih baik jika mendalam dan sebaliknya. pikiran kita akan mengapresiasi pemikiran-pemikiran yang mendalam lebhh dari sekadar basa-basi atau dibuat-buat.
standar 8: fairness
berpikir kritis menuntut kita agar memiliki pemikiran yang fair, dalam arti open minded, impartial, serta bebas distorsi dan praduga. memang agak sulit menghindari hal-hal demikian dalam pemikiran kita, tetapi kita harus menghindarinya kalau mau bersikap kritis. kita memang hidup dalam kebudayaan masyarakat yang menyenangi hal-hal bersifat gossip, dugaan, prasangka, stereotype, dan sebagainya yang ternyata sangat menyenangkan dan menghibur. tetapi kalau kita mau berpikir dan bersikap kritis, maka hal-hal seperti ini harus dihindari. jika tidak, pemikiran atau argumentasi yang kita bangun tidak akan objektif dan fair.
Standart intelektual
standart dalam pendidikan intelektual menentukan suatu hasil pemikiran dapat di terima atau tidak. semakin tinggi standart intelektual maka pola fikir dan kemampuan dalam penelitian yang ilmiah juga akan semakin baik. dengan begitu teori yang muncul akan lebih mendekati kebenaran.
Standart profesional
seorang pemikir haruslah profesional dan objektif dalam membuat suatu teori. sikap obyektif haruslah di miliki oleh pemikir kritis karena dengan begitu teori akan lebih global dan dapat di terima oleh masyarakat luas.
Pengambilan Keputusan

1.    pendahuluan
kemampuan dalam mengambil suatu keputusan sangat diperlukan oleh semua orang..khususnya untuk orang – orang yang selalu ingin maju, ingin sukses dan ingin menjadi leader bagi kesuksesan lingkungan disekitarnya. orang yang sukses pasti memiliki kemampuan dalam mengambil keputusan yang tepat.pemimpin yang sukses juga pasti memiliki kemampuan dalam mengambil keputusan yang tepat dan bijak. ebook yang berjudul kiat mengambil keputusan ini mengungkapkan aktualisasi sikap dan perilaku kewirausahaan yang harus dimiliki melalui pemahaman masalah, merumuskan masalah dan mengambil keputusan dengan tepat dan benar.
hal yang dimaksudkan adalah mengembangkan bagaimana merumuskan masalah dengan tepat dan benar dan membuat keputusannya secara tepat dengan hasil yang optimal. hal-hal mengembangkan bagaimana wirausaha merumuskan masalah dan membuat keputusannya dengan tepat dan hasil yang optimal sikap dan disiplin managerial yang tidak bisa dihindari.
sebab, merumuskan masalah adalah perencanaan dan keputusan yang strategis. kita semua memiliki kekhasan kompetensi tertentu dipersiapkan sebagai tenaga praktek medium untuk memasuki dunia industri dan teknologi, manajemen dan bisnis, serta mengembangkan kesejahteraan sosial dan pariwisata masyarakat. akhirnya kita mampu ikut dalam kegiatan ekonomi secara luas.
2.    berfikir kritis dalam pengambilan keputusan
kemampuan berpikir kritis membawa kita untuk bisa melihat sebuah masalah dengan sudut pandang yang berbeda. dimana kemampuan berpikir tersebut menuntun kita untuk bisa menganalisis sebuah fenomena yang terjadi dengan melihat kekuatan dan kelemahan dari keadaan yang ada. kemampuan berpikir kritis menuntun kita untuk terus belajar dari setiap hal yang terjadi.
          tuhan menciptakan manusia dengan memberikan akal pikiran,segala sesuatu yang akan kita kerjakanpun pastinya sudah kita fikirkan secara matang-matang.dalam mengambil keputusanpun demikian,alangkah baiknya bila akan melakukan tindakan itu harus terlebih dahulu memikirkan dengan akal fikiran yang sehat,agar kelak nanti kita dapat mengambil untung bukan malah rugi yang kita dapatkan.
dari sinilah kita semua dapat belajar,dapat menempatkan diri pada keadaan yang sedang tejadi.bahkan dari pengalaman-paengalaman yang terdahulu kita dapat mengambil kesimpulan agar kesalahan yang dahulu kita lakukan tidak akan terulang kembali di masa yang akan datang.
arthur l. costa (1985) menggambarkan bahwa berpikir kritis adalah : “using basic thinking processes to analyze arguments and generate insight into particular meanings and interpretation; also known as directed thinking”.
r. matindas (1996) menyatakan bahwa: “berpikir kritis adalah aktivitas mental yang dilakukan untuk mengevaluasi kebenaran sebuah pernyataan. umumnya evaluasi berakhir dengan putusan untuk menerima, menyangkal, atau meragukan kebenaran pernyataan yang bersangkutan”.
          bayangkan jika setiap orang memiliki kemampuan berpikir kritis yang baik. apa yang akan terjadi dengan pemerintahan kita? apa yang terjadi dengan organisasi yang ada? dan apa yang terjadi di dalam kehidupan kita?
          berpikir kritis tidaklah sama dengan bersikap kritis. jika bersikap kritis, kita cenderung mengekspresikan secara langsung respon kita melalui sikap dan tindakan yang nyata, tanpa terlebih dahulu mempertimbangkan/memikirkan benar tidaknya respon tersebut terhadap informasi yang kita dapatkan. sedangkan berpikir kritis merupakan pola pikir untuk melihat sebuah solusi dari permasalahan yang terjadi.kebanyakan masyarakat kita saat ini tidak bisa memilah-milah informasi dengan baik dan benar. tidak bisa memilah antara “penyebab” dan yang “bukan penyebab”. bukannya kita tidak bisa berpikir, melainkan kita tidak mau atau tidak kritis dalam berpikir. berbeda dengan budaya yang ada di luar negeri, pola pikir orang disana mengajarkan untuk berpikir kritis.
dengan demikian kita di dorong untuk benar benar memahami informasi yang kita dapatkan dan juga hal-hal yang berkaitan dengan topik tersebut.keuntungan yang didapatkan sewaktu kita tajam dalam berpikir kritis, kita bisa menilai bobot kemampuan seseorang dari perkataan yang ia keluarkan, kita juga dengan tidak gampangnya menyerap setiap informasi tanpa memikirkan terlebih dahulu hal yang sedang disampaikan. bayangkan! jika kita semua terbentuk dengan kebiasaan ini, bisa dipastikan akan muncul kreatifitas yang baru dan kita bisa terus menerus mengalami pertumbuhan yang lebih baik di setiap aspek dari bidang yang sedang kita tekuni.

 

 

 

3.   metoda pemecahan masalah

metode pemecahan masalah merupakan suatu metode pengajaran yang mendorong siswa untuk mencari dan memecahkan persoalan - persoalan. adakalanya manusia memecahkan masalah secara instinktif ( naluriah ) maupun dengan kebiasaan, yang mana pemecahan tersebut biasanya dilakukan oleh binatang.
pemecahan secara instinktif merupakan bentuk tingkah laku yang tidak dipelajari, seringkali berfaedah dalam situasi yang luarbiasa. misalnya seseorang yang dalam keadaan terjepit karena bahaya yang datangnya tak disangka, maka secara spontan mungkin ia melompati pagar atau selokan dan berhasil, yang seandainya dalam keadaan biasa hal itu tak mungkin dilakukan.
dalam situasi yang problematis, baik manusia maupun binatang, dapat menggunakan cara "coba - coba, salah", mencoba lagi ( trial and error ) untuk memecahkan masalahnya. akan tetapi taraf problem solving pada manusia lebih tinggi karena manusia sanggup memecahkan masalah dengan rasio ( akal ), disamping memiliki bahasa. oleh karena itu manusia dapat memperluas pemecahan masalahnya di luar situasi konkret.
dalam menghadapi masalah yang lebih pelik, manusia dapat menggunakan cara ilmiah. cara ilmiah untuk memecahkan masalah pada umumnya mengikuti langkah - langkah sebagai berikut :
a. memahami masalah
    * masalah yang dihadapi harus dirumuskan, dibatasi dengan teliti. bila tidak, usahanya akan sia - sia.
b. mengumpulkan data
    * kalau masalah sudah jelas, dapat dikumpulkan data / informasi / keterangan - keterangan yang diperlukan.
c. merumuskan hipotesis
    * jawaban sementara, yang mungkin memberi penyelesaian dan keterangan keterangan yang diperoleh, mungkin timbul suatu kemungkinan yang memberi harapan yang akan membawa pada pemecahan masalah.
d. menilai hipotesis
    * dengan jalan berpikir dapat diperkirakan akibat - akibat suatu hipotesis. kalau ternyata bahwa hipotesis ini tidak akan memberi basil baik, maka dimulai lagi dengan langkah kedua.
e. mengadakan eksperimen / menguji hipotesis
    * bila suatu hipotesis memberi harapan baik, maka diuji melalui eksperimen. kalau berhasil, berarti masalah ini dipecahkan. tetapi kalau tidak berhasil, harus kembali lagi dari langkah - langkah kedua atau ketiga.
f. menyimpulkan
    * laporan tentang keseluruhan prosedur pernecahan masalah yang diakhiri dengan kesimpulan. di sini kernungkinan dapat dicetuskan suatu prinsip atau hukum. kesanggupan memecahkan masalah harus diajarkan kepada para siswa, sebab pemecahan masalah secara ilmiah ( scientific method ) berguna bagi mereka untuk memecahkan masalah yang sulit. metode ini selain dapat digunakan untuk mernecahkan masalah dalam berbagai bidang studi, juga dapat digunakan untuk pemecahan yang berkaitan dengan kebutuhan siswa dalam kehidupan sehari - hari.
kelebihan dan kelemahan :
kelebihan :
    * mengajak siswa berpikir secara rasional
    * siswa aktif
    * mengembangkan rasa tanggung jawab
kelemahan :
    * memakan waktu lama
    * kebulatan bahan kadang - kadang sukar dicapai

4.   proses pengambilan keputusan

Dalam menjalankan suatu organisasi tentunya dibutuhkan pengambilan keputusan. namun, tentu saja hal tersebut tidak dapat seenaknya dilaksanakan. ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat suatu organisasi akan mengambil keputusan.
     di bawah ini adalah beberapa metode untuk mengambil keputusan terhadap masalah yang dihadapi suatu organisasi tersebut, yaitu kewenangan tanpa diskusi (authority rule without discussion), pendapat ahli (expert opinion), kewenangan setelah diskusi (authority rule after discussion), dan kesepakatan (consensus).
    * kewenangan tanpa diskusi  ,
    metode ini seringkali digunakan oleh para pemimpin otokratik atau dalam kepemimpinan militer. keuntungannya, yaitu cepat, dalam arti ketika organisasi tidak mempunyai waktu yang cukup untuk memutuskan apa yang harus dilakukan. selain itu, metode ini cukup sempurna dapat diterima kalau pengambilan keputusan yang dilaksanakan berkaitan dengan persoalan-persoalan rutin yang tidak mempersyaratkan diskusi untuk mendapatkan persetujuan para anggotanya.
    * pendapat ahli ,
    kadang-kadang seorang anggota organisasi oleh anggota lainnya diberi predikat sebagai ahli (expert), sehingga memungkinkannya memiliki kekuatan dan kekuasaan untuk membuat keputusan. metode pengambilan keputusan ini akan bekerja dengan baik, apabila seorang anggota organisasi yang dianggap ahli tersebut memang benar-benar tidak diragukan lagi kemampuannya dalam hal tertentu oleh anggota lainnya.
    * kewenangan setelah diskusi ,
    metode authority rule after discussion ini mementingkan pertimbangkan pendapat atau opini lebih dari satu anggota organisasi dalam proses pengambilan keputusan. dengan demikian, keputusan yang diambil melalui metode ini akan mengingkatkan kualitas dan tanggung jawab para anggotanya disamping juga munculnya aspek kecepatan (quickness) dalam pengambilan keputusan sebagai hasil dari usaha menghindari proses diskusi yang terlalu meluas. dengan perkataan lain, pendapat anggota organisasi sangat diperhatikan dalam proses pembuatan keputusan. kelemahannya, yaitu para anggota organisasi akan bersaing untuk mempengaruhi pengambil atau pembuat keputusan. artinya bagaimana para anggota organisasi yang mengemukakan pendapatnya dalam proses pengambilan keputusan, berusaha mempengaruhi pimpinan kelompok bahwa pendapatnya yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan.
    * kesepakatan ,
    kesepakatan terjadi kalau semua anggota dari suatu organisasi mendukung keputusan yang diambil. keuntungannya, yakni partisipasi penuh dari seluruh anggota organisasi akan dapat meningkatkan kualitas keputusan yang diambil, sebaik seperti tanggung jawab para anggota dalam mendukung keputusan tersebut. selain itu metode kesepakatan sangat penting khususnya yang berhubungan dengan persoalan-persoalan yang kritis dan kompleks. sedangkan kekurangannya, yaitu dibutuhkannya waktu yang relatif lebih banyak dan lebih lama, sehingga metode ini tidak cocok untuk digunakan dalam keadaan mendesak atau darurat.
    keempat metode pengambilan keputusan di atas, tidak ada yang terbaik dalam arti tidak ada ukuran-ukuran yang menjelaskan bahwa satu metode lebih unggul dibandingkan metode pengambilan keputusan lainnya.
    metode yang paling efektif yang dapat digunakan dalam situasi tertentu, bergantung pada faktor-faktor
        * jumlah waktu yang ada dan dapat dimanfaatkan.
        * tingkat pentingnya keputusan yang akan diambil oleh kelompok.
        * kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh pemimpin kelompok dalam mengelola kegiatan pengambilan keputusan tersebut.
    berdasarkan pengalaman oraganisasi yang saya ikuti, biasanya pada saat akan mengambil suatu keputusan, sang ketua organisasi akan mengumpulkan seluruh anggota organisasinya untuk diajak rapat dan mendiskusikan pokok permasalahan yang sedang dihadapi. pada saat rapat ini ketua akan menjelaskan bagaimana duduk perkara dalam organisasinya, setelah itu setiap anggota di persilakan memberikan usul-usul yang masuk akan dan dapat diterima.
     dari beberapa masukan yang diterima, biasanya terdapat kesamaan pendapat. pada saat inilah usul yang paling banyak biasanya akan menjadi hasil akhir dalam penentuan keputusan. tentunya usul tersebut akan dipertimbangkan lagi dan disetujui oleh semua pihak. dengan begitu pada saat pengambilan keputusan tidak terjadi cek cok yang berakhir pada pembicaaran yang kurang berkenan di belakang rapat

hubungan proses keperawatan menjadi model untuk berfikir kritis

hubungan proses keperawatan menjadi model untuk berfikir kritis
dorothea e. orem pendidikan sekolah perawatan di rumah sakit providence di washington dc. lulus sarjana muda tahun 1930. lulus master tahun 1939 pendidikan keperawatan. tahun 1945 bekerja di universitas katolik di amerika selama perjalanan kariernya ia telah bekerja sebagai staf perawat, perawat tugas pribadi, pendidik, administrasi keperawatan dan sebagai konsultan (1970).
   1. tahun 1958- 1959 sebagai konsultan di departemen kesehatan pada bagian pendidikan kesejahteraan dan berpartisipasi pada proyek pelatihan keperawatan
   2. tahun 1959 konsep perawatan orem dipublikasikan pertama kali
   3. tahun 1965 bergabung dengan universitas katolik di amerika membentuk model teori keperawatan komunitas
   4. tahun 1968 membentuk kelompok konferensi perkembangan keperawatan, yang menghasilkan kerja sama tentang perawatan dan disiplin keperawatan
   5. tahun 1976 mendapat gelar doktor honoris causa
   6. tahun 1980 mendapat gelar penghargaan dari alumni universitas katolik amerika tentang teori keperawatan
   7. selanjutnya orem mengembangkan konsep keperawatan tentang perawatan diri sendiri dan dipulikasikan dalam keperawatan (concept of pratice tahun 1971).
   8. tahun 1980 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang edisi pertama diperluas pada keluarga, kelompok dan masyarakat.
   9. tahun 1985 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang tiga teori, yaitu ; theory self care, theory self care deficit, theory system keperawatan.
hubungan antara metode ilmiah dengan proses keperawatan
hubungan antara metode ilmiah dengan proses keperawatan
pengertian penerapan proses keperawatan menurut yura dan wals (1983) suatu metodre yang sistematis dan ilmiah yang digunakan perawat dalam mencapai atau mempertahankan bio-psiko-sosio-spiritual yang optimal melalui tahap pengkajian, identifikasi diagnotis keperawatan, penentuan rencana keperawatan, implemetasi tindakan keperawatan, serta evaluasi.
sementara menurut carol v.a (1991) proses keperawatan adalah suatu metode yang sistematis untuk mengakaji respon manusia terhadap masalah kesehatan dan membuat rencana keperawatan yang bertujuan mengatasi masalah tesebut. proses keprawatan mendokumentasikan kontribusi perawat dalam menggurangi atau mengatasi masalah kesehatan klien.
berdasarkan definisi tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan terkait dengan proses keperawatan antara lain;
1. proses keperawatan merupakan bagian integral dari praktik keperawatan yang membutuhkan pertimbangan yang matang dalam pengambilan keputusan. pengambilan keputusan ini harus dilandaskan pengetahuan dan penerapan ilmu pengetahuan serta prinsip-prinsip biologis,psikologis, sosial dan spiritual
2. proses keperawatan adalah, suatu metode yang terorganisir dan sistematis dalam pemberian asuhan keprawatan kepada klien, yang berfokus pada respon manusia-baik sebagai individu, keluarga, maupun masyarakat-karena adanya ganguan kesehatan aktual maupun potensial
3. proses keperawatan dilakukan secara sistematis dan ilmiah sesuai dengan kondisi klien, baik dalam keadaan sehat maupun sakit, yang mengacu pada teori dan konsep keperawatan.
4. proses keperawatan dikatakan sebagai proses atau metode ilmiah, karena merupakan suatu upaya untuk melaksakan hal tertentu yang umumnya mencakup beberapa langkah guna mencapai satu hasil. langkah atau tahapan pada proses perawatan meliputi pengakjian, diagnosis keperawatan, perencanaan, implementasi tindakan keperawatan, dan evaluasi.

 

 

Tingkat berfikir kritis ditinjau dari proses keperawatan

tingkat berfikir kritis ditinjau dari proses keperawatan (pengkajian, diagnosa, perencanaan, tindakan, evaluasi)
berpikir kritis dalam asuhan keperawatan
a.      pendekatan berpikir kritis untuk pengkajian
dalam lingkungan perawatan kesehatan yang kompleks sekarang ini, perawat harus mampu memecahkan masalah secara akurat, menyeluruh, dan cepat. hal ini berarti bahwa perawat harus mampu menelaah informasi dalam jumlah yang sangat banyak untuk membuat penilaian kritis.
penting artinya bagi perawat untuk belajar berpikir secara kritis tentang apa yang harus dikaji. penilaian mandiri tentang kapan pertanyaan atau pengukuran diperlukan adalah dipengaruhi oleh pengetahuan  dan pengalaman klinik perawat (gordon, 1994).
b.      berpikir kritis dan proses diagnostik keperawatan
berpikir kritis adalah pemeriksaan data, pengumpulan informasi dari literatur, pengorganisasian pengamatan, dan penelitian atas pengalaman masa lalu (bandman & bandman, 1995). penggunaannya dalam perumusan diagnosa keperawatan adalah penting. pada saat asuhan keperawatan meluas ke dalam berbagai lingkungan perawatan kesehatan, makin banyak aspek berpikir kritis diperlukan dalam pertimbangan dan penilaian diagnostic (gordon, 1994).
proses diagnostik ini memadukan ketrampilan berpikir kritis dalam langkah-langkah pembuatan keputusan yang digunakan perawat untuk mengembangkan pernyataan diagnostik (carnevali, 1984; carnevali & thomas, 1993). proses ini mencakup analisis dan interpretasi data pengkajian, identifikasi masalah, dan merumuskan diagnosa keperawatan.
c.         berpikir kritis dan merancang intervensi keperawatan
memilih intervensi keperawatan yang sesuai adalah proses pembuatan keputusan (bulechek & mccloskey, 1990). perawat secara kritis mengevaluasi data pengkajian, prioritas, pengetahuan, dan pengalaman untuk memilih tindakan yang akan secara berhasil memenuhi tujuan dan hasil yang diperkirakan yang telah ditetapkan (gordon, 1994; gordon et al, 1994).
d.      keterampilan berpikir kritis dan pengimplementasian intervensi keperawatan
perawat membuat dua jenis keputusan yang besar dalam proses keperawatan. proses diagnostik menentukan kekuatan dan masalah klien saat pembuatan konklusi pengkajian dan sepanjang fase diagnostic (bandman & bandman, 1994; mc farland dan mc farlane, 1989). perawat kemudian menggunakan pendekatan metodis, sistematis, yang didasarkan pada riset untuk merencanakan dan memilih intervensi yang sesuai (bulechek & mccloskey, 1995; gordon, 1987, 1994).
peserta didik harus cermat memilih intervensi yang dirancang untuk mencapai hasil yang diharapkan dan mengetahui perbedaan antara intervensi perawat dan intervensi dokter.
e.        revisi rencana perawatan dan berpikir kritis
sejalan dengan telah dievaluasinya tujuan, penyesuaian terhadap rencana asuhan dibuat sesuai dengan keperluan. jika tujuan telah terpenuhi dengan baik, bagian dari rencana asuhan tersebut dihentikan. tujuan yang tidak terpenuhi dan tujuan yang sebagian terpenuhi mengharuskan perawat untuk mengaktifkan kembali urutan dari proses keperawatan. setelah perawat mengkaji klien kembali, diagnosa keperawatan dapat dimodifikasi atau ditambahkan dengan tujuan, hasil yang diharapkan sesuai, dan intervensi ditegakkan. perawat juga menetapkan kembali prioritas. hal ini merupakan langkah penting dalam berpikir kritis mengetahui bagaimana klien mengalami kemajuan dan bagaimana masalah dapat teratasi atau memburuk. perawat dengan cermat memantau dan deteksi dini terhadap masalah adalah pertahankan garis depan klien (benner, 1984).
Pengkajian
- mengumpulkan data dan validasi.
 berfikir kritis. Perawat melakukan observasi dalam pengumpulan data
 menggunakan ilmu-ilmu lain yang terkait. Mengelola dan mengkatagorikan data

      aspek-aspek berpikir kritis
kegiatan berpikir kritis dapat dilakukan dengan melihat penampilan dari beberapa perilaku selama proses berpikir kritis itu berlangsung. berpikir kritis seseorang dapat dilihat dari beberapa aspek :
1)      relevance
      relevansi (keterkaitan) dari pernyataan yang dikemukakan.
2)      importance
penting tidaknya isu atau pokok-pokok pikiran yang dikemukakan.
3)      novelty
kebaruan dari isi pikiran, baik dalam membawa ide-ide atau informasi baru maupun dalam sikap menerima adanya ide-ide baru orang lain.
4)      outside material
menggunakan pengalamannya sendiri atau bahan-bahan yang diterimanya dari perkuliahan (refrence).
5)      ambiguity clarified
mencari penjelasan atau informasi lebih lanjut jika dirasakan ada ketidak jelasan.
6)      linking ideas
senantiasa menghubungkan fakta, idea tau pandangan serta mencari data baru dari informasi yang berhasil dikumpulkan.
7)      justification
member bukti-bukti, contoh, atau justifikasi terhadap suatu solusi atau kesimpulan yang diambilnya. termasuk di dalalmnya senantiasa member penjelasan mengenai keuntungan (kelebihan) dan kerugian (kekurangan) dari suatu situasi atau solusi
8)      critical assessment
melakukan evaluasi terhadap setiap kontribusi/ masukan yang dating dari dalam dirinya maupun dari orang lain.
9)      practical utility
ide-ide baru yang dikemukakan selalu dilihat pula dari sudut keperaktisan/ kegunaanya dalam penerapan
10)  width of understanding
diskusi yang dilaksanakan senantiasa bersifat muluaskan isi atau materi diskusi.
secara garis besar, perilaku berpikir kritis diatas dapat dibedakan dalam beberapa kegiatan:
a.       berpusat pada pertanyaan (focus on question)
b.      analisa argument (analysis arguments)
c.       bertanya dan menjawab pertanyaan untuk klarifikasi (ask and answer questions of clarification and/or challenge)
d.      evaluasi kebenaran dari sumber informasi (evaluating the credibility sources of information)

Diagnosa

- Tahap pengambilan keputusan yang paling kritis.
- Menentukan masalah dan argumen secara rasional
- Lebih terlatih, lebih tajam dalam dalam masalah

kategori diagnosis keperawatan

1.      diagnosis keperawatan aktual
diagnosis keperawatan aktual (nanda) adalah diagnosis yang menyajikan keadaan klinis yang telah divalidasikan melalui batasan karakteristik mayor yang diidentifikasi. diagnosis keperawatan mempunyai empat komponen : label, definisi, batasan karakteristik, dan faktor yang berhubungan.
label merupakan deskripsi tentang definisi diagnosis dan batasan karakteristik. definisi menekankan pada kejelasan, arti yang tepat untuk diagnosa. batasan karakteristik adalah karakteristik yang mengacu pada petunjuk klinis, tanda subjektif dan objektif. batasan ini juga mengacu pada gejala yang ada dalam kelompok dan mengacu pada diagnosis keperawatan, yang teridiri dari batasan mayor dan minor. faktor yang berhubungan merupakan etiologi atau faktor penunjang. faktor ini dapat mempengaruhi perubahan status kesehatan. faktor yang berhubungan terdiri dari empat komponen : patofisiologi, tindakan yang berhubungan, situasional, dan maturasional.
contoh diagnosis keperawatan aktual : intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan transport oksigen, sekunder terhadap tirah baring lama, ditandai dengan nafas pendek, frekuensi nafas 30 x/mnt, nadi 62/mnt-lemah, pucat, sianosis.
2.      diagnosis keperawatan resiko
diagnosis keperawatan resiko adalah keputusan klinis tentang individu, keluarga atau komunitas yang sangat rentan untuk mengalami masalah dibanding individu atau kelompok lain pada situasi yang sama atau hampir sama.
validasi untuk menunjang diagnosis resiko adalah faktor resiko yang memperlihatkan keadaan dimana kerentanan meningkat terhadap klien atau kelompok dan tidak menggunakan batasan karakteristik. penulisan rumusan diagnosis ini adalag : pe (problem & etiologi).
contoh : resiko penularan tb paru berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang resiko penularan tb paru, ditandai dengan keluarga klien sering menanyakan penyakit klien itu apa dan tidak ada upaya dari keluarga untuk menghindari resiko penularan (membiarkan klien batuk dihadapannya tanpa menutup mulut dan hidung).
3.      diagnosis keperawatan kemungkinan
merupakan pernyataan tentang masalah yang diduga masih memerlukan data tambahan dengan harapan masih diperlukan untuk memastikan adanya tanda dan gejala utama adanya faktor resiko.
contoh : kemungkinan gangguan konsep diri : gambaran diri berhubungan dengan tindakan mastektomi.
4.      diagnosis keperawatan sejahtera
diagnosis keperawatan sejahtera adalah ketentuan klinis mengenai individu, kelompok, atau masyarakat dalam transisi dari tingkat kesehatan khusus ke tingkat kesehatan yang lebih baik. cara pembuatan diagnsosis ini adalah dengan menggabungkan pernyataan fungsi positif dalam masing-masing pola kesehatan fungsional sebagai alat pengkajian yang disahkan. dalam menentukan diagnosis keperawatan sejahtera, menunjukkan terjadinya peningkatan fungsi kesehatan menjadi fungsi yang positif.
sebagai contoh, pasangan muda yang kemudian menjadi orangtua telah melaprkan fungsi positif dalam peran pola hubungan. perawat dapat memakai informasi dan lahirnya bayi baru sebagai tambahan dalam unit keluarga, untuk membantu keluarga mempertahankan pola hubungan yang efektif.
contoh : perilaku mencari bantuan kesehatan berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang peran sebagai orangtua baru.
5.      diagnosis keperawatan sindrom
diagnosis keperawatan sindrom merupakan diagnosis keperawatan yang terdiri dari sekelompok diagnosis keperawatan aktual atau resiko, yang diduga akan muncul karena suatu kejadian atau situasi tertentu.
contoh : sindrom kurang perawatan diri berhubungan dengan kelemahan fisik.
 dokumentasi diagnosis keperawatan
1.       gunakan format pes untuk semua masalah aktual dan pe untuk masalah resiko
2.      catat diagnosis keperawtaan resiko ke dalam format diagnosis keperawatan
3.      gunakan istilah diagnosis keperawatan yang ada dalam nanda ( terbaru : 2007 – 2008 )
4.      mulai pernyataan diagnosis keperawatan dengan mengidentifikasi informasi tentang data untuk diagnosis keperawatan
5.      masukkan pernyataan diagnosis keperawatan ke dalam daftar masalah
6.      hubungkan setiap diagnosis keperawatan ketika menemuan masalah perawatan
7.      gunakan diagnosis keperawatan sebagai pedoman untuk pengkajian, perencanaan, intervensi dan evaluasi.
tujuan dokumentasi diagnosis keperawatan :
1.       mengkomunikasikan masalah klien pada tim kesehatan
2.      mendemonstrasikan tanggung jawab dalam identifikasi masalah klien
3.      mengidentifikasi masalah utama untuk perkembangan intervensi keperawatan
Perencanaan keperawatan :
- menggunakan pengetahuan untuk mengembangkan hasil yang diharapkan
- keterampilan guna mensintesa ilmu yang dimiliki untuk memilih tindakan
Pelaksanaan keperawatan :
- pelaksanaan tindakan keperawatan adalkah keterampilan dalam menguji hipotesa.
- Tindakasn nyata yang menentukan tingkat keberhasilan
evaluasi keperawatan :
-Mengkaji efektifitas tindakan
-Perawat harus dapat mengambil keputusan tentang pemenuhan kebutuhan dasar klien
-Perlukah diulangi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar