SIKAP UNTUK BERFIKIR KRITIS
Seorang
pemikir kritis bukan orang yang dogmatis bukan pula orang yang ceroboh. ciri
yang paling jelas dari sikap seorang pemikir kritis adalah keterbukaan pikiran
dan skeptisme. karakteristik ini tampaknya kontradiktif bukannya saling
melengkapi. di satu sisi, seorang pemikir kritis diharapkan mempertimbangkan
sudut pandang yang berbeda dari sudut pandangnya sendiri. di sisi lain, seorang
pemikir kritis diharapkan mengenali klaim mana yang tidak memenuhi
penyelidikan.
Menjadi seorang pemikir kritis, dengan kata lain, memerlukan lebih dari sekedar menguasai sederetan keahlian; ia membutuhkan semangat atau sikap tertentu. kadang semangat ini salah dipandang sebagai negatif semata. sungguh, manfaat utama penggunaan kata ‘kritis’ adalah untuk menunjukkan sebuah titik untuk menemukan kesalahan atau menilainya dengan besar-besaran. namun mengungkapkan kesalahan atau keburukan dalam penalaran sendiri atau orang lain hanyalah sebagian dari berpikir kritis. seseorang harus menyuburkan skeptisme yang sehat bersama dengan kemampuan untuk berpikiran terbuka, khususnya saat mempertimbangkan sudut pandang yang bertentangan dengan diri sendiri. terlalu banyak skeptisme membawa pada keraguan atas segalanya dan tidak membawa kemana-mana; terlalu sedikit skeptisme membawa pada kecerobohan. kita tidak mesti terlalu menuntut sehingga kita menjadi yakin atau melakukan tindakan hanya bila kita mutlak tahu kalau kita benar. di sisi lain, kita tidak boleh menerima klaim semata karena orang yang membuat klaim tampak “normal” atau karena mayoritas atau para ahli atau host acara talk show mengatakannya.
akhirnya, sikap dari pemikir kritis harus ditandai oleh kerendahan hati intelektual. apapun yang pada akhirnya kita yakini harus dipandang bersifat sementara (tentatif). kita harus selalu siap memeriksa bukti dan argumen baru, bahkan bila pemeriksaan kita menemukan kalau keyakinan kita ternyata salah. singkatnya, kesombongan, seperti dicatat oleh socrates, tidak menguntungkan pemikir yang kritis. walau begitu, seperti yang akan kita lihat, memiliki sifat yang benar belum cukup. ada banyak faktor yang membatasi atau menutupi keinginan kita untuk menjadi pemikir kritis.
Menjadi seorang pemikir kritis, dengan kata lain, memerlukan lebih dari sekedar menguasai sederetan keahlian; ia membutuhkan semangat atau sikap tertentu. kadang semangat ini salah dipandang sebagai negatif semata. sungguh, manfaat utama penggunaan kata ‘kritis’ adalah untuk menunjukkan sebuah titik untuk menemukan kesalahan atau menilainya dengan besar-besaran. namun mengungkapkan kesalahan atau keburukan dalam penalaran sendiri atau orang lain hanyalah sebagian dari berpikir kritis. seseorang harus menyuburkan skeptisme yang sehat bersama dengan kemampuan untuk berpikiran terbuka, khususnya saat mempertimbangkan sudut pandang yang bertentangan dengan diri sendiri. terlalu banyak skeptisme membawa pada keraguan atas segalanya dan tidak membawa kemana-mana; terlalu sedikit skeptisme membawa pada kecerobohan. kita tidak mesti terlalu menuntut sehingga kita menjadi yakin atau melakukan tindakan hanya bila kita mutlak tahu kalau kita benar. di sisi lain, kita tidak boleh menerima klaim semata karena orang yang membuat klaim tampak “normal” atau karena mayoritas atau para ahli atau host acara talk show mengatakannya.
akhirnya, sikap dari pemikir kritis harus ditandai oleh kerendahan hati intelektual. apapun yang pada akhirnya kita yakini harus dipandang bersifat sementara (tentatif). kita harus selalu siap memeriksa bukti dan argumen baru, bahkan bila pemeriksaan kita menemukan kalau keyakinan kita ternyata salah. singkatnya, kesombongan, seperti dicatat oleh socrates, tidak menguntungkan pemikir yang kritis. walau begitu, seperti yang akan kita lihat, memiliki sifat yang benar belum cukup. ada banyak faktor yang membatasi atau menutupi keinginan kita untuk menjadi pemikir kritis.
percaya diri
kebanyakan orang menganggap bahwa criteria orang yang percaya diri diri
adalah sesosok figure yang sempurna dan mampu melakukan apa saja, atau memiliki
penampilan fisik tanpa cacat sedikitpun. mungkin di antara mereka ada beberapa
orang yang minder karena memiliki kekurangan misalnya hidung pesek, tubuh
mungil, rambut krebo,dll.
percaya diri dapat diartikan bahwa suatu kepercayaan akan kemampuan sendiri yang memadai dan menyadari kemampuan yang dimiliki dapat di manfaatkan secara tepat. psikolog w.h.miskell di tahun 1939 telah mendefinisikan arti percaya diri dalam bukunya yang bertuliskan “ percaya diri adalah kepercayaan akan kemampuan sendiri yang memadai dan menyadari kemampuan yang dimiliki, serta dapat memanfaatkannya secara tepat.” tak lain halnya psikolog ultra kondang maslow yang berkata “percaya diri merupakan modal dasar untuk pengembangan aktualitas diri. dengan percaya diri orang akan mampu mengenal dan memahami diri sendiri. sementara itu, kurangnya percaya diri akan menghambat pengembangan potensi diri. jadi orang yang kurang percaya diri akan menjadi seseorang yang pesimis dalam menghadapi tantangan, takut dan ragu-ragu untuk menyampaikan gagasan, serta bimbang dalam menentukan pilihan dan sering membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain".
dari makna yang ditulis beberapa psikolog di atas, mungkin bagi kebanyakan orang memang masih terlalu mentah untuk benar-benar memahami hal tersebut. jadi, agar hal tersebut dapat lebih nyaman di baca perlu adanya suatu rangkuman khusus untuk mudah di cerna dalam hati para pembaca.
pertama-tama, perlu diketahui bahwa orang percaya diri memiliki sikap atau perasaan yang yakin pada kemampuan sendiri. keyakinan itu dapat muncul setelah seseorang tahu apa yang dibutuhkan dalam hidupnya. semua orang tahu bahwa untuk mencapai kemakmuran haruslah kita untuk bekerja keras, serta harus bijak dalam mengatur keuangan. rasa yakin akan muncul setelah seseorang tahu apa yang diharapkan dalam hidup, sehingga mereka mampu melihat kenyataan yang ada.
jadi, dalam dalam hidup ini kita tidak perlu lagi membanding-bandingkan kemampuan kita dengan orang lain dan jangan mudah terpengaruh oleh orang lain. berusahalah agar tidak berharap dengan dukungan orang lain, karena kita harus mengerti apa yang kita butuh dan harapkan dalam hidup ini.
percaya diri dapat diartikan bahwa suatu kepercayaan akan kemampuan sendiri yang memadai dan menyadari kemampuan yang dimiliki dapat di manfaatkan secara tepat. psikolog w.h.miskell di tahun 1939 telah mendefinisikan arti percaya diri dalam bukunya yang bertuliskan “ percaya diri adalah kepercayaan akan kemampuan sendiri yang memadai dan menyadari kemampuan yang dimiliki, serta dapat memanfaatkannya secara tepat.” tak lain halnya psikolog ultra kondang maslow yang berkata “percaya diri merupakan modal dasar untuk pengembangan aktualitas diri. dengan percaya diri orang akan mampu mengenal dan memahami diri sendiri. sementara itu, kurangnya percaya diri akan menghambat pengembangan potensi diri. jadi orang yang kurang percaya diri akan menjadi seseorang yang pesimis dalam menghadapi tantangan, takut dan ragu-ragu untuk menyampaikan gagasan, serta bimbang dalam menentukan pilihan dan sering membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain".
dari makna yang ditulis beberapa psikolog di atas, mungkin bagi kebanyakan orang memang masih terlalu mentah untuk benar-benar memahami hal tersebut. jadi, agar hal tersebut dapat lebih nyaman di baca perlu adanya suatu rangkuman khusus untuk mudah di cerna dalam hati para pembaca.
pertama-tama, perlu diketahui bahwa orang percaya diri memiliki sikap atau perasaan yang yakin pada kemampuan sendiri. keyakinan itu dapat muncul setelah seseorang tahu apa yang dibutuhkan dalam hidupnya. semua orang tahu bahwa untuk mencapai kemakmuran haruslah kita untuk bekerja keras, serta harus bijak dalam mengatur keuangan. rasa yakin akan muncul setelah seseorang tahu apa yang diharapkan dalam hidup, sehingga mereka mampu melihat kenyataan yang ada.
jadi, dalam dalam hidup ini kita tidak perlu lagi membanding-bandingkan kemampuan kita dengan orang lain dan jangan mudah terpengaruh oleh orang lain. berusahalah agar tidak berharap dengan dukungan orang lain, karena kita harus mengerti apa yang kita butuh dan harapkan dalam hidup ini.
mandiri
sifat
mandiri sangat diperlukan oleh setiap orang. dengan sifat mandiri ini, setiap
orang dapat menghadapi setiap masalah yang dihadapi, tanpa harus menunggu atau
bergantung pada orang lain. artinya, meskipun tidak ada orang yang siap
membantu, siap menghadapi masalah. mandiri bukan berarti tidak membutuhkan
orang lain, karena bagaimanapun manusia adalah makhluk sosial, yang tetap
mempunyai kemungkinan membutuhkan orang lain. dengan kata lain, mandiri berarti
siap menyelesaikan masalah baik sendirian maupun dengan bantuan orang lain, dan
jika dengan bantuan orang lain tidak berarti melepaskan semua tanggung jawab ke
orang tersebut.
keterbukaan
keterbukaan merupakan perwujudan dari sikap jujur, rendah hati,adil, mau
menerima pendapat, kritik dari orang lain. dalam kamusbesar bahasa indonesia,
keterbukaan adalah hal terbuka, perasaan toleransi dan hati-hati serta
merupakanlandasan untuk berkomunikasi. dengan demikian dapat dipahami pula
bahwa yang dimaksud dengan keterbukaan adalah suatu sikap dan perilaku terbuka
dari individu dalam beraktivitas.
tanggung jawab
tanggung
jawab menurut kamus bahasa indonesia adalah, keadaan wajib menaggung segala
sesuatunya. sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa indonesia
adalah berkewajiban menaggung, memikul,menanggung segala sesuatunya,dan
menanggung akibatnya.
tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
tanggung jawab itu bersifat kodrati,artinya sudah menjadi bagian hidup manusia ,bahwa setiap manusia di bebani dengan tangung jawab.apabila di kaji tanggung jawab itu adalah kewajiban yang harus di pikul sebagai akibat dari perbuatan pihak yang berbuat.
tanggung jawab adalah cirri manusia yang beradab.manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengadilan atau pengorbanan .
tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
tanggung jawab itu bersifat kodrati,artinya sudah menjadi bagian hidup manusia ,bahwa setiap manusia di bebani dengan tangung jawab.apabila di kaji tanggung jawab itu adalah kewajiban yang harus di pikul sebagai akibat dari perbuatan pihak yang berbuat.
tanggung jawab adalah cirri manusia yang beradab.manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengadilan atau pengorbanan .
berani mengambil resiko
berani
mengambil resiko merupakan sikap keberanian untuk memilih suatu hal yang
beresiko demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
disiplin
disiplin merupakan
perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya termasuk melakukan kegiatan tertentu yang menjadi tanggung jawabnya.
ketekunan
ketekunan
adalah upaya bersinambung untuk mencapai tujuan tertentu tanpa mudah menyerah
hingga meraih keberhasilan (ranjit singh malhi, enhancing personal
quality,2005). dengan kata lain,denis watley dalam malhi, menyebutkan,
“ketekunan tetap berlangsung walau adanya rintangan yang menghadang anda,dan
anda mengetahui apa yang anda lakukan adalah benar”. ketekunan sering juga
digambarkan sebagai keberhasilan seseorang melakukan sesuatu melalui percobaan
dan kesalahan yang dialaminya. semacam bentuk keuletan bekerja.
kreativitas
kreativitas
adalah suatu proses yang menghasilkan sesuatu yang baru, dalam bentuk suatu
gagasan atau suatu objek dalam suatu bentuk atau susunan yang baru (hurlock
dalam basuki, 2010).
rasa ingin tahu yang tinggi
keinginan
untuk mengetahui suatu penyebab dari fenomena dan menemukan suatu yang baru.
orang yang memiliki sifat rasa ingin tahu yang tinggi dapat dikenali dengan
orang tersebut akan mencari tahu asal-usul dari suatu fenomena dan tidak akan
malu bertanya. rasa ingin tahu yang tinggi juga merupakan suatu ciri-ciri orang
yang cerdas.
integritas
integritas
adalah sebuah konsep konsisten tindakan, nilai-nilai, metode, langkah-langkah,
prinsip, harapan, dan hasil. dalam etika, integritas dianggap sebagai
kejujuran dan kebenaran yang merupakan kata kerja atau akurasi dari tindakan
seseorang. integritas dapat dianggap sebagai kebalikan dari kemunafikan,
dalam yang menganggap konsistensi internal sebagai suatu kebajikan, dan
menyarankan bahwa pihak-pihak yang memegang nilai-nilai yang tampaknya
bertentangan harus account untuk perbedaan atau mengubah keyakinan mereka.
kata “integritas” berasal dari kata sifat latin integer (utuh, lengkap) dalam konteks ini, integritas adalah rasa batin “keutuhan” yang berasal dari kualitas seperti kejujuran dan konsistensi karakter.. dengan demikian, seseorang dapat menghakimi bahwa orang lain “memiliki integritas” sejauh bahwa mereka bertindak sesuai dengan, nilai dan prinsip keyakinan mereka mengklaim memegang.
kata “integritas” berasal dari kata sifat latin integer (utuh, lengkap) dalam konteks ini, integritas adalah rasa batin “keutuhan” yang berasal dari kualitas seperti kejujuran dan konsistensi karakter.. dengan demikian, seseorang dapat menghakimi bahwa orang lain “memiliki integritas” sejauh bahwa mereka bertindak sesuai dengan, nilai dan prinsip keyakinan mereka mengklaim memegang.
kerendahan
hati
rendah hati
adalah sifat yang berarti tidak sombong. sombong adalah sifat yang memuji,
memuja dan menyenangi diri sendiri secara berlebihan. jadi jika seseorang tidak
melakukan sifat sombong maka dia adalah orang yang rendah hati alias low
profile.
STANDART UNTUK BERFIKIR KRITIS
standar 1:
kejelasan (clarity)
supaya bisa bersikap kritis terhadap pandangan atau pendapat orang lain, kita harus mendengar atau membaca pendapat orang itu. ini yang seringkali bermasalah. tidak jarang kita menemukan betapa pendapat orang tersebut sulit dimengerti. sebabnya bisa macam-macam. ada orang yang sulit mengemukakan pendapatnya karena tidak terampil dalam berkomunikasi. ada orang yang memang bodoh, tetapi yang lainnya lebih karena kemalasan atau ketidakpeduliaan. dengan kata lain, kejelasan (clarity) dalam mengemukakan gagasan atau pendapat menjadi salah satu standar berpikir kritis.
standar 2: presisi (precision)
ketepatan (presisi) dalam mengemukakan pikiran atau gagasan sangat ditentukan oleh bagaimana seseorang membiasakan dan melatih dirinya dalam mengobservasi sesuatu dan menarik kesimpulan-kesimpulan logis atas apa yang diamatinya tersebut. kemampuan presisi juga berhubungan dengan apa yang diistilah dengan close attention. “really valuable ideas can only be had at the price of close attention,” demikian charles s. pierce.
dalam kehidupan sehari-hari ada banyak bidang yang membutuhkan presisi. misalnya dalam bidang kedokteran, teknik, arsitektur, dan sebagainya. dalam pemikiran kritis pun dibutuhkan ketepatan. kemampuan mengamati dan menentukan apa yang sebenarnya sedang terjadi atau sedang dihadapi membutuhkan kemampuan presisi ini. misalnya, anda seorang dokter menghadapi pasien dengan gejala-gejala tertentu. anda harus dengan tepat mengatakan jenis penyakit apa yang diderita pasien tersebut plus alasan-alasannya.
standar 3: akurasi (accuracy)
keakuratan putusan kita sangat ditentukan oleh informasi yang masuk ke dalam pikiran kita. jika kita menginput informasi yang salah atau menyesatkan, maka jangan heran kita menghasilkan suatu putusan atau kesimpulan yang salah pula. misalnya, seorang pemimpin perusahaan memutuskan memecat karyawannya karena mendengar informasi yang salah dari karyawan lain bahwa karyawan yang dipecat itu melanggar kode etik perusahaan. seharusnya sang pimpinan memanggil dan menggali sendiri informasi dari karyawan tersebut dan informasi-informasi lainnya yang terkait. meskipun anda seorang yang sangat pintar, anda tetap bisa mengambil putusan yang keliru jika informasi yang anda dapatkan keliru.
orang yang selalu berpikir kritis tidak akan gegabah dalam mengambil putusan jika informasi-informasi yang dibutuhkan belum mencukupi. mereka yang terbiasa berpikir kritis tidak hanya menjunjung tinggi dan memberikan penilaian pada suatu kebenaran. mereka juga memiliki passion yang mendalam tentang keakuratan dan informasi-informasi yang tepat. socrates mengatakan bahwa hidup yang tidak direfleksikan tidak pantas untuk dihidupi tampaknya tepat untuk menggambarkan kemampuan berpikir kritis yang satu ini.
standar 4: relevansi (relevance)
yang dimaksud di sini adalah bagaimana kita memusatkan perhatian pada informasi-informasi yang dibutuhkan bagi kesimpulan berpikir kita, dan tidak membiarkan pikiran dikuasai, dikendalikan, atau dialihkan oleh informasi-informasi lain yang tidak relevan. misalnya, dalam sebuah debat politik mengenai boleh tidaknya menggusur sebuah gedung bersejarah untuk membangun supermarket. seorang politisi, misalnya, mengalihkan pembicaraan dari substansi permasalahan dengan mengatakan bahwa gedung tua itu temboknya sudah lapuk, catnya sudah mengelupas, dan tidak enak dipandang mata. gedung tua itu merusak pemandangan kota. cara berargumentasi seperti ini, jika diikuti hanya akan mengalihkan perhatian dari hal-hal yang substansial ke hal-hal yang sifatnya sekunder dan periferal.
bukankah debat-debat politik yang kita saksikan di televisi seringkali tidak mengandung relevansi logis?
standar 5: konsistensi (consistency)
apa yang kamu ketahui tentang konsistensi? mengapa konsistensi penting dalam berpikir kritis? mencari dan mempertahankan kebenaran menuntut adanya konsistensi sikap, baik dalam upaya terus menerus mencari kebenaran maupun membangun argument-argumen mengenai pengetahuan. kebenaran tidak pernah dicapai sekali untuk selamanya, dia harus terus dikejar dan diusahakan. tanpa sikap konsisten dalam mencari kebenaran mustahil memperoleh kebenaran. demikian pula sikap konsisten dalam membangun argumentasi yang adalah ekspresi pengetahuan subjek mengenai sesuatu. argumen yang jelas dan terpilah-pilah harus tetap dipertahankan, dan ini langsung memperlihatkan konsistensi dari si subjek yang berpikir kritis.
ada dua ketidakkonsistenan yang harus dihindari. pertama, inkonsistensi logis, dalam arti percaya atau menerima sebagai benar suatu materi tertentu yang tidak benar sebagian atau seluruhnya. kedua, inkonsistensi praktis, yakni diskrepansi antara perkataan dan perbuatan. orang yang konsisten harus memiliki sikap yang mencerminkan apa yang dikatakannya. hal ini akan nyata benar dalam pemikiran dan sikap moral.
seorang politikus yang gagal melaksanakan apa yang sudah dijanjikannya atau membual di televisi, seorang penceramah agama terkenal yang ketahuan memiliki istri simpanan, seorang artis yang mengkampanyekan penolakan terhadap narkotika tetapi terlibat sebagai pengguna, semuanya adalah kaum farisi dan munafik, mereka gagal menjadi orang-orang kritis bagi dirinya sendiri, tetapi juga memiliki karakter yang buruk secara moral.
standar 6: kebenaran logis (logical correctness)
coba pelajari kutipan berikut:
“kadang-kadang saya terkejut mendengar hujatan dari mereka yang mengira bahwa diri mereka adalah orang-orang kudus—misalnya para biarawati yang tidak pernah telanjang ketika mandi. ketika ditanya mengapa mereka melakukan hal demikian, padahal tidak seorang pun mengintip ketika mereka mandi, mereka menjawab, “o, anda lupa akan tuhan yang maha baik.” jelas mereka memahami tuhan sebagai orang yang suka mengintip (peeping tom), di mana kemahakuasaan-nya memampukan dia untuk mengetahui segala sesuatu, termasuk mengintip melalui dinding kamar mandi. cara pandang seperti ini sangat menggangu saya.” (bertrand russell, unpopular essay (new york: simon & schuster, 1950), hlm. 75-76.
apakah anda bisa menemukan ketidakbenaran logis dalam kutipan ini? dari kutipan ini kita bisa merumuskan beberapa premis, antara lain:
1. allah mampu melihat segala sesuatu
dari sini para suster menarik kesimpulan secara benar, bahwa:
2. allah melihat melalui tembok kamar mandi
meskipun demikian, para suster gagal menarik kesimpulan bahwa:
3. allah juga melihat apa yang tersembunyi dalam pakaian para suster.
standar 7: keutuhan (completeness)
ini lebih berhubungan dengan rasa tidak puas pikiran kita ketika mencerna atau memahami suatu pemikiran. misalnya, kita membaca laporan investigasi koran atau majalah tertentu mengenai kejahatan kra putih (white collar crime). mungkin karena keterbatasan ruang atau data-data, kita sebagai pembaca merasa tidak puas dengan apa yang disajikan. reaksi pikirn kita ini wajar adanya, karena kita sadar betul, bahwa sesuatu akan menjadi lebih baik jika mendalam dan sebaliknya. pikiran kita akan mengapresiasi pemikiran-pemikiran yang mendalam lebhh dari sekadar basa-basi atau dibuat-buat.
standar 8: fairness
berpikir kritis menuntut kita agar memiliki pemikiran yang fair, dalam arti open minded, impartial, serta bebas distorsi dan praduga. memang agak sulit menghindari hal-hal demikian dalam pemikiran kita, tetapi kita harus menghindarinya kalau mau bersikap kritis. kita memang hidup dalam kebudayaan masyarakat yang menyenangi hal-hal bersifat gossip, dugaan, prasangka, stereotype, dan sebagainya yang ternyata sangat menyenangkan dan menghibur. tetapi kalau kita mau berpikir dan bersikap kritis, maka hal-hal seperti ini harus dihindari. jika tidak, pemikiran atau argumentasi yang kita bangun tidak akan objektif dan fair.
supaya bisa bersikap kritis terhadap pandangan atau pendapat orang lain, kita harus mendengar atau membaca pendapat orang itu. ini yang seringkali bermasalah. tidak jarang kita menemukan betapa pendapat orang tersebut sulit dimengerti. sebabnya bisa macam-macam. ada orang yang sulit mengemukakan pendapatnya karena tidak terampil dalam berkomunikasi. ada orang yang memang bodoh, tetapi yang lainnya lebih karena kemalasan atau ketidakpeduliaan. dengan kata lain, kejelasan (clarity) dalam mengemukakan gagasan atau pendapat menjadi salah satu standar berpikir kritis.
standar 2: presisi (precision)
ketepatan (presisi) dalam mengemukakan pikiran atau gagasan sangat ditentukan oleh bagaimana seseorang membiasakan dan melatih dirinya dalam mengobservasi sesuatu dan menarik kesimpulan-kesimpulan logis atas apa yang diamatinya tersebut. kemampuan presisi juga berhubungan dengan apa yang diistilah dengan close attention. “really valuable ideas can only be had at the price of close attention,” demikian charles s. pierce.
dalam kehidupan sehari-hari ada banyak bidang yang membutuhkan presisi. misalnya dalam bidang kedokteran, teknik, arsitektur, dan sebagainya. dalam pemikiran kritis pun dibutuhkan ketepatan. kemampuan mengamati dan menentukan apa yang sebenarnya sedang terjadi atau sedang dihadapi membutuhkan kemampuan presisi ini. misalnya, anda seorang dokter menghadapi pasien dengan gejala-gejala tertentu. anda harus dengan tepat mengatakan jenis penyakit apa yang diderita pasien tersebut plus alasan-alasannya.
standar 3: akurasi (accuracy)
keakuratan putusan kita sangat ditentukan oleh informasi yang masuk ke dalam pikiran kita. jika kita menginput informasi yang salah atau menyesatkan, maka jangan heran kita menghasilkan suatu putusan atau kesimpulan yang salah pula. misalnya, seorang pemimpin perusahaan memutuskan memecat karyawannya karena mendengar informasi yang salah dari karyawan lain bahwa karyawan yang dipecat itu melanggar kode etik perusahaan. seharusnya sang pimpinan memanggil dan menggali sendiri informasi dari karyawan tersebut dan informasi-informasi lainnya yang terkait. meskipun anda seorang yang sangat pintar, anda tetap bisa mengambil putusan yang keliru jika informasi yang anda dapatkan keliru.
orang yang selalu berpikir kritis tidak akan gegabah dalam mengambil putusan jika informasi-informasi yang dibutuhkan belum mencukupi. mereka yang terbiasa berpikir kritis tidak hanya menjunjung tinggi dan memberikan penilaian pada suatu kebenaran. mereka juga memiliki passion yang mendalam tentang keakuratan dan informasi-informasi yang tepat. socrates mengatakan bahwa hidup yang tidak direfleksikan tidak pantas untuk dihidupi tampaknya tepat untuk menggambarkan kemampuan berpikir kritis yang satu ini.
standar 4: relevansi (relevance)
yang dimaksud di sini adalah bagaimana kita memusatkan perhatian pada informasi-informasi yang dibutuhkan bagi kesimpulan berpikir kita, dan tidak membiarkan pikiran dikuasai, dikendalikan, atau dialihkan oleh informasi-informasi lain yang tidak relevan. misalnya, dalam sebuah debat politik mengenai boleh tidaknya menggusur sebuah gedung bersejarah untuk membangun supermarket. seorang politisi, misalnya, mengalihkan pembicaraan dari substansi permasalahan dengan mengatakan bahwa gedung tua itu temboknya sudah lapuk, catnya sudah mengelupas, dan tidak enak dipandang mata. gedung tua itu merusak pemandangan kota. cara berargumentasi seperti ini, jika diikuti hanya akan mengalihkan perhatian dari hal-hal yang substansial ke hal-hal yang sifatnya sekunder dan periferal.
bukankah debat-debat politik yang kita saksikan di televisi seringkali tidak mengandung relevansi logis?
standar 5: konsistensi (consistency)
apa yang kamu ketahui tentang konsistensi? mengapa konsistensi penting dalam berpikir kritis? mencari dan mempertahankan kebenaran menuntut adanya konsistensi sikap, baik dalam upaya terus menerus mencari kebenaran maupun membangun argument-argumen mengenai pengetahuan. kebenaran tidak pernah dicapai sekali untuk selamanya, dia harus terus dikejar dan diusahakan. tanpa sikap konsisten dalam mencari kebenaran mustahil memperoleh kebenaran. demikian pula sikap konsisten dalam membangun argumentasi yang adalah ekspresi pengetahuan subjek mengenai sesuatu. argumen yang jelas dan terpilah-pilah harus tetap dipertahankan, dan ini langsung memperlihatkan konsistensi dari si subjek yang berpikir kritis.
ada dua ketidakkonsistenan yang harus dihindari. pertama, inkonsistensi logis, dalam arti percaya atau menerima sebagai benar suatu materi tertentu yang tidak benar sebagian atau seluruhnya. kedua, inkonsistensi praktis, yakni diskrepansi antara perkataan dan perbuatan. orang yang konsisten harus memiliki sikap yang mencerminkan apa yang dikatakannya. hal ini akan nyata benar dalam pemikiran dan sikap moral.
seorang politikus yang gagal melaksanakan apa yang sudah dijanjikannya atau membual di televisi, seorang penceramah agama terkenal yang ketahuan memiliki istri simpanan, seorang artis yang mengkampanyekan penolakan terhadap narkotika tetapi terlibat sebagai pengguna, semuanya adalah kaum farisi dan munafik, mereka gagal menjadi orang-orang kritis bagi dirinya sendiri, tetapi juga memiliki karakter yang buruk secara moral.
standar 6: kebenaran logis (logical correctness)
coba pelajari kutipan berikut:
“kadang-kadang saya terkejut mendengar hujatan dari mereka yang mengira bahwa diri mereka adalah orang-orang kudus—misalnya para biarawati yang tidak pernah telanjang ketika mandi. ketika ditanya mengapa mereka melakukan hal demikian, padahal tidak seorang pun mengintip ketika mereka mandi, mereka menjawab, “o, anda lupa akan tuhan yang maha baik.” jelas mereka memahami tuhan sebagai orang yang suka mengintip (peeping tom), di mana kemahakuasaan-nya memampukan dia untuk mengetahui segala sesuatu, termasuk mengintip melalui dinding kamar mandi. cara pandang seperti ini sangat menggangu saya.” (bertrand russell, unpopular essay (new york: simon & schuster, 1950), hlm. 75-76.
apakah anda bisa menemukan ketidakbenaran logis dalam kutipan ini? dari kutipan ini kita bisa merumuskan beberapa premis, antara lain:
1. allah mampu melihat segala sesuatu
dari sini para suster menarik kesimpulan secara benar, bahwa:
2. allah melihat melalui tembok kamar mandi
meskipun demikian, para suster gagal menarik kesimpulan bahwa:
3. allah juga melihat apa yang tersembunyi dalam pakaian para suster.
standar 7: keutuhan (completeness)
ini lebih berhubungan dengan rasa tidak puas pikiran kita ketika mencerna atau memahami suatu pemikiran. misalnya, kita membaca laporan investigasi koran atau majalah tertentu mengenai kejahatan kra putih (white collar crime). mungkin karena keterbatasan ruang atau data-data, kita sebagai pembaca merasa tidak puas dengan apa yang disajikan. reaksi pikirn kita ini wajar adanya, karena kita sadar betul, bahwa sesuatu akan menjadi lebih baik jika mendalam dan sebaliknya. pikiran kita akan mengapresiasi pemikiran-pemikiran yang mendalam lebhh dari sekadar basa-basi atau dibuat-buat.
standar 8: fairness
berpikir kritis menuntut kita agar memiliki pemikiran yang fair, dalam arti open minded, impartial, serta bebas distorsi dan praduga. memang agak sulit menghindari hal-hal demikian dalam pemikiran kita, tetapi kita harus menghindarinya kalau mau bersikap kritis. kita memang hidup dalam kebudayaan masyarakat yang menyenangi hal-hal bersifat gossip, dugaan, prasangka, stereotype, dan sebagainya yang ternyata sangat menyenangkan dan menghibur. tetapi kalau kita mau berpikir dan bersikap kritis, maka hal-hal seperti ini harus dihindari. jika tidak, pemikiran atau argumentasi yang kita bangun tidak akan objektif dan fair.
Standart intelektual
standart
dalam pendidikan intelektual menentukan suatu hasil pemikiran dapat di terima
atau tidak. semakin tinggi standart intelektual maka pola fikir dan kemampuan
dalam penelitian yang ilmiah juga akan semakin baik. dengan begitu teori yang
muncul akan lebih mendekati kebenaran.
Standart profesional
seorang
pemikir haruslah profesional dan objektif dalam membuat suatu teori. sikap
obyektif haruslah di miliki oleh pemikir kritis karena dengan begitu teori akan
lebih global dan dapat di terima oleh masyarakat luas.
Pengambilan Keputusan
1. pendahuluan
kemampuan
dalam mengambil suatu keputusan sangat diperlukan oleh semua orang..khususnya
untuk orang – orang yang selalu ingin maju, ingin sukses dan ingin menjadi
leader bagi kesuksesan lingkungan disekitarnya. orang yang sukses pasti
memiliki kemampuan dalam mengambil keputusan yang tepat.pemimpin yang sukses
juga pasti memiliki kemampuan dalam mengambil keputusan yang tepat dan bijak.
ebook yang berjudul kiat mengambil keputusan ini mengungkapkan aktualisasi sikap
dan perilaku kewirausahaan yang harus dimiliki melalui pemahaman masalah,
merumuskan masalah dan mengambil keputusan dengan tepat dan benar.
hal yang
dimaksudkan adalah mengembangkan bagaimana merumuskan masalah dengan tepat dan
benar dan membuat keputusannya secara tepat dengan hasil yang optimal. hal-hal
mengembangkan bagaimana wirausaha merumuskan masalah dan membuat keputusannya
dengan tepat dan hasil yang optimal sikap dan disiplin managerial yang tidak
bisa dihindari.
sebab,
merumuskan masalah adalah perencanaan dan keputusan yang strategis. kita semua
memiliki kekhasan kompetensi tertentu dipersiapkan sebagai tenaga praktek
medium untuk memasuki dunia industri dan teknologi, manajemen dan bisnis, serta
mengembangkan kesejahteraan sosial dan pariwisata masyarakat. akhirnya kita
mampu ikut dalam kegiatan ekonomi secara luas.
2. berfikir kritis dalam pengambilan
keputusan
kemampuan
berpikir kritis membawa kita untuk bisa melihat sebuah masalah dengan sudut
pandang yang berbeda. dimana kemampuan berpikir tersebut menuntun kita untuk
bisa menganalisis sebuah fenomena yang terjadi dengan melihat kekuatan dan
kelemahan dari keadaan yang ada. kemampuan berpikir kritis menuntun kita untuk
terus belajar dari setiap hal yang terjadi.
tuhan menciptakan manusia dengan memberikan akal pikiran,segala sesuatu yang
akan kita kerjakanpun pastinya sudah kita fikirkan secara matang-matang.dalam
mengambil keputusanpun demikian,alangkah baiknya bila akan melakukan tindakan
itu harus terlebih dahulu memikirkan dengan akal fikiran yang sehat,agar kelak
nanti kita dapat mengambil untung bukan malah rugi yang kita dapatkan.
dari sinilah
kita semua dapat belajar,dapat menempatkan diri pada keadaan yang sedang
tejadi.bahkan dari pengalaman-paengalaman yang terdahulu kita dapat mengambil
kesimpulan agar kesalahan yang dahulu kita lakukan tidak akan terulang kembali
di masa yang akan datang.
arthur l.
costa (1985) menggambarkan bahwa berpikir kritis adalah : “using basic thinking
processes to analyze arguments and generate insight into particular meanings
and interpretation; also known as directed thinking”.
r. matindas
(1996) menyatakan bahwa: “berpikir kritis adalah aktivitas mental yang
dilakukan untuk mengevaluasi kebenaran sebuah pernyataan. umumnya evaluasi berakhir
dengan putusan untuk menerima, menyangkal, atau meragukan kebenaran pernyataan
yang bersangkutan”.
bayangkan jika setiap orang memiliki kemampuan berpikir kritis yang baik. apa
yang akan terjadi dengan pemerintahan kita? apa yang terjadi dengan organisasi
yang ada? dan apa yang terjadi di dalam kehidupan kita?
berpikir kritis tidaklah sama dengan bersikap kritis. jika bersikap kritis,
kita cenderung mengekspresikan secara langsung respon kita melalui sikap dan
tindakan yang nyata, tanpa terlebih dahulu mempertimbangkan/memikirkan benar
tidaknya respon tersebut terhadap informasi yang kita dapatkan. sedangkan
berpikir kritis merupakan pola pikir untuk melihat sebuah solusi dari
permasalahan yang terjadi.kebanyakan masyarakat kita saat ini tidak bisa
memilah-milah informasi dengan baik dan benar. tidak bisa memilah antara
“penyebab” dan yang “bukan penyebab”. bukannya kita tidak bisa berpikir,
melainkan kita tidak mau atau tidak kritis dalam berpikir. berbeda dengan
budaya yang ada di luar negeri, pola pikir orang disana mengajarkan untuk
berpikir kritis.
dengan
demikian kita di dorong untuk benar benar memahami informasi yang kita dapatkan
dan juga hal-hal yang berkaitan dengan topik tersebut.keuntungan yang
didapatkan sewaktu kita tajam dalam berpikir kritis, kita bisa menilai bobot
kemampuan seseorang dari perkataan yang ia keluarkan, kita juga dengan tidak
gampangnya menyerap setiap informasi tanpa memikirkan terlebih dahulu hal yang
sedang disampaikan. bayangkan! jika kita semua terbentuk dengan kebiasaan ini,
bisa dipastikan akan muncul kreatifitas yang baru dan kita bisa terus menerus
mengalami pertumbuhan yang lebih baik di setiap aspek dari bidang yang sedang
kita tekuni.
3. metoda pemecahan masalah
metode pemecahan
masalah merupakan suatu metode pengajaran yang mendorong siswa untuk mencari
dan memecahkan persoalan - persoalan. adakalanya manusia memecahkan masalah
secara instinktif ( naluriah ) maupun dengan kebiasaan, yang mana pemecahan
tersebut biasanya dilakukan oleh binatang.
pemecahan secara
instinktif merupakan bentuk tingkah laku yang tidak dipelajari, seringkali
berfaedah dalam situasi yang luarbiasa. misalnya seseorang yang dalam keadaan
terjepit karena bahaya yang datangnya tak disangka, maka secara spontan mungkin
ia melompati pagar atau selokan dan berhasil, yang seandainya dalam keadaan
biasa hal itu tak mungkin dilakukan.
dalam situasi yang
problematis, baik manusia maupun binatang, dapat menggunakan cara "coba -
coba, salah", mencoba lagi ( trial and error ) untuk memecahkan
masalahnya. akan tetapi taraf problem solving pada manusia lebih tinggi karena
manusia sanggup memecahkan masalah dengan rasio ( akal ), disamping memiliki
bahasa. oleh karena itu manusia dapat memperluas pemecahan masalahnya di luar
situasi konkret.
dalam menghadapi masalah yang lebih pelik, manusia
dapat menggunakan cara ilmiah. cara ilmiah untuk memecahkan masalah pada
umumnya mengikuti langkah - langkah sebagai berikut :
a. memahami masalah
* masalah yang dihadapi harus
dirumuskan, dibatasi dengan teliti. bila tidak, usahanya akan sia - sia.
b. mengumpulkan data
* kalau masalah sudah jelas,
dapat dikumpulkan data / informasi / keterangan - keterangan yang diperlukan.
c. merumuskan hipotesis
* jawaban sementara, yang mungkin
memberi penyelesaian dan keterangan keterangan yang diperoleh, mungkin timbul
suatu kemungkinan yang memberi harapan yang akan membawa pada pemecahan
masalah.
d. menilai hipotesis
* dengan jalan berpikir dapat
diperkirakan akibat - akibat suatu hipotesis. kalau ternyata bahwa hipotesis
ini tidak akan memberi basil baik, maka dimulai lagi dengan langkah kedua.
e. mengadakan eksperimen / menguji hipotesis
* bila suatu hipotesis memberi
harapan baik, maka diuji melalui eksperimen. kalau berhasil, berarti masalah
ini dipecahkan. tetapi kalau tidak berhasil, harus kembali lagi dari langkah -
langkah kedua atau ketiga.
f. menyimpulkan
* laporan tentang keseluruhan
prosedur pernecahan masalah yang diakhiri dengan kesimpulan. di sini
kernungkinan dapat dicetuskan suatu prinsip atau hukum. kesanggupan memecahkan
masalah harus diajarkan kepada para siswa, sebab pemecahan masalah secara
ilmiah ( scientific method ) berguna bagi mereka untuk memecahkan masalah yang
sulit. metode ini selain dapat digunakan untuk mernecahkan masalah dalam
berbagai bidang studi, juga dapat digunakan untuk pemecahan yang berkaitan
dengan kebutuhan siswa dalam kehidupan sehari - hari.
kelebihan dan kelemahan :
kelebihan :
* mengajak siswa berpikir secara
rasional
* siswa aktif
* mengembangkan rasa tanggung
jawab
kelemahan :
* memakan waktu lama
* kebulatan bahan kadang - kadang
sukar dicapai
4. proses pengambilan keputusan
Dalam menjalankan suatu
organisasi tentunya dibutuhkan pengambilan keputusan. namun, tentu saja hal
tersebut tidak dapat seenaknya dilaksanakan. ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan pada saat suatu organisasi akan mengambil keputusan.
di bawah ini adalah
beberapa metode untuk mengambil keputusan terhadap masalah yang dihadapi suatu
organisasi tersebut, yaitu kewenangan tanpa diskusi (authority rule without
discussion), pendapat ahli (expert opinion), kewenangan setelah diskusi
(authority rule after discussion), dan kesepakatan (consensus).
* kewenangan tanpa diskusi
,
metode ini seringkali digunakan
oleh para pemimpin otokratik atau dalam kepemimpinan militer. keuntungannya,
yaitu cepat, dalam arti ketika organisasi tidak mempunyai waktu yang cukup
untuk memutuskan apa yang harus dilakukan. selain itu, metode ini cukup
sempurna dapat diterima kalau pengambilan keputusan yang dilaksanakan berkaitan
dengan persoalan-persoalan rutin yang tidak mempersyaratkan diskusi untuk
mendapatkan persetujuan para anggotanya.
* pendapat ahli ,
kadang-kadang seorang anggota
organisasi oleh anggota lainnya diberi predikat sebagai ahli (expert), sehingga
memungkinkannya memiliki kekuatan dan kekuasaan untuk membuat keputusan. metode
pengambilan keputusan ini akan bekerja dengan baik, apabila seorang anggota
organisasi yang dianggap ahli tersebut memang benar-benar tidak diragukan lagi
kemampuannya dalam hal tertentu oleh anggota lainnya.
* kewenangan setelah diskusi ,
metode authority rule after
discussion ini mementingkan pertimbangkan pendapat atau opini lebih dari satu
anggota organisasi dalam proses pengambilan keputusan. dengan demikian,
keputusan yang diambil melalui metode ini akan mengingkatkan kualitas dan tanggung
jawab para anggotanya disamping juga munculnya aspek kecepatan (quickness)
dalam pengambilan keputusan sebagai hasil dari usaha menghindari proses diskusi
yang terlalu meluas. dengan perkataan lain, pendapat anggota organisasi sangat
diperhatikan dalam proses pembuatan keputusan. kelemahannya, yaitu para anggota
organisasi akan bersaing untuk mempengaruhi pengambil atau pembuat keputusan.
artinya bagaimana para anggota organisasi yang mengemukakan pendapatnya dalam
proses pengambilan keputusan, berusaha mempengaruhi pimpinan kelompok bahwa
pendapatnya yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan.
* kesepakatan ,
kesepakatan terjadi kalau semua
anggota dari suatu organisasi mendukung keputusan yang diambil. keuntungannya,
yakni partisipasi penuh dari seluruh anggota organisasi akan dapat meningkatkan
kualitas keputusan yang diambil, sebaik seperti tanggung jawab para anggota
dalam mendukung keputusan tersebut. selain itu metode kesepakatan sangat
penting khususnya yang berhubungan dengan persoalan-persoalan yang kritis dan
kompleks. sedangkan kekurangannya, yaitu dibutuhkannya waktu yang relatif lebih
banyak dan lebih lama, sehingga metode ini tidak cocok untuk digunakan dalam
keadaan mendesak atau darurat.
keempat metode pengambilan
keputusan di atas, tidak ada yang terbaik dalam arti tidak ada ukuran-ukuran
yang menjelaskan bahwa satu metode lebih unggul dibandingkan metode pengambilan
keputusan lainnya.
metode yang paling efektif yang
dapat digunakan dalam situasi tertentu, bergantung pada faktor-faktor
* jumlah
waktu yang ada dan dapat dimanfaatkan.
* tingkat
pentingnya keputusan yang akan diambil oleh kelompok.
*
kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh pemimpin kelompok dalam mengelola
kegiatan pengambilan keputusan tersebut.
berdasarkan pengalaman
oraganisasi yang saya ikuti, biasanya pada saat akan mengambil suatu keputusan,
sang ketua organisasi akan mengumpulkan seluruh anggota organisasinya untuk
diajak rapat dan mendiskusikan pokok permasalahan yang sedang dihadapi. pada
saat rapat ini ketua akan menjelaskan bagaimana duduk perkara dalam
organisasinya, setelah itu setiap anggota di persilakan memberikan usul-usul
yang masuk akan dan dapat diterima.
dari beberapa masukan yang
diterima, biasanya terdapat kesamaan pendapat. pada saat inilah usul yang
paling banyak biasanya akan menjadi hasil akhir dalam penentuan keputusan.
tentunya usul tersebut akan dipertimbangkan lagi dan disetujui oleh semua
pihak. dengan begitu pada saat pengambilan keputusan tidak terjadi cek cok yang
berakhir pada pembicaaran yang kurang berkenan di belakang rapat
hubungan proses keperawatan menjadi model untuk berfikir kritis
hubungan proses keperawatan menjadi model untuk
berfikir kritis
dorothea e. orem
pendidikan sekolah perawatan di rumah sakit providence di washington dc. lulus
sarjana muda tahun 1930. lulus master tahun 1939 pendidikan keperawatan. tahun
1945 bekerja di universitas katolik di amerika selama perjalanan kariernya ia telah
bekerja sebagai staf perawat, perawat tugas pribadi, pendidik, administrasi
keperawatan dan sebagai konsultan (1970).
1. tahun 1958- 1959 sebagai konsultan
di departemen kesehatan pada bagian pendidikan kesejahteraan dan berpartisipasi
pada proyek pelatihan keperawatan
2. tahun 1959 konsep perawatan orem
dipublikasikan pertama kali
3. tahun 1965 bergabung dengan
universitas katolik di amerika membentuk model teori keperawatan komunitas
4. tahun 1968 membentuk kelompok
konferensi perkembangan keperawatan, yang menghasilkan kerja sama tentang
perawatan dan disiplin keperawatan
5. tahun 1976 mendapat gelar doktor
honoris causa
6. tahun 1980 mendapat gelar
penghargaan dari alumni universitas katolik amerika tentang teori keperawatan
7. selanjutnya orem mengembangkan
konsep keperawatan tentang perawatan diri sendiri dan dipulikasikan dalam
keperawatan (concept of pratice tahun 1971).
8. tahun 1980 mempublikasikan buku
kedua yang berisi tentang edisi pertama diperluas pada keluarga, kelompok dan
masyarakat.
9. tahun 1985 mempublikasikan buku
kedua yang berisi tentang tiga teori, yaitu ; theory self care, theory self
care deficit, theory system keperawatan.
hubungan antara metode ilmiah dengan proses
keperawatan
hubungan
antara metode ilmiah dengan proses keperawatan
pengertian
penerapan proses keperawatan menurut yura dan wals (1983) suatu metodre yang
sistematis dan ilmiah yang digunakan perawat dalam mencapai atau mempertahankan
bio-psiko-sosio-spiritual yang optimal melalui tahap pengkajian, identifikasi
diagnotis keperawatan, penentuan rencana keperawatan, implemetasi tindakan
keperawatan, serta evaluasi.
sementara
menurut carol v.a (1991) proses keperawatan adalah suatu metode yang sistematis
untuk mengakaji respon manusia terhadap masalah kesehatan dan membuat rencana
keperawatan yang bertujuan mengatasi masalah tesebut. proses keprawatan
mendokumentasikan kontribusi perawat dalam menggurangi atau mengatasi masalah
kesehatan klien.
berdasarkan
definisi tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan terkait dengan proses
keperawatan antara lain;
1. proses
keperawatan merupakan bagian integral dari praktik keperawatan yang membutuhkan
pertimbangan yang matang dalam pengambilan keputusan. pengambilan keputusan ini
harus dilandaskan pengetahuan dan penerapan ilmu pengetahuan serta
prinsip-prinsip biologis,psikologis, sosial dan spiritual
2. proses
keperawatan adalah, suatu metode yang terorganisir dan sistematis dalam
pemberian asuhan keprawatan kepada klien, yang berfokus pada respon manusia-baik
sebagai individu, keluarga, maupun masyarakat-karena adanya ganguan kesehatan
aktual maupun potensial
3. proses
keperawatan dilakukan secara sistematis dan ilmiah sesuai dengan kondisi klien,
baik dalam keadaan sehat maupun sakit, yang mengacu pada teori dan konsep
keperawatan.
4. proses
keperawatan dikatakan sebagai proses atau metode ilmiah, karena merupakan suatu
upaya untuk melaksakan hal tertentu yang umumnya mencakup beberapa langkah guna
mencapai satu hasil. langkah atau tahapan pada proses perawatan meliputi
pengakjian, diagnosis keperawatan, perencanaan, implementasi tindakan
keperawatan, dan evaluasi.
Tingkat berfikir kritis ditinjau dari proses keperawatan
tingkat berfikir kritis ditinjau dari proses
keperawatan (pengkajian, diagnosa, perencanaan, tindakan, evaluasi)
berpikir kritis dalam asuhan keperawatan
a. pendekatan berpikir
kritis untuk pengkajian
dalam lingkungan
perawatan kesehatan yang kompleks sekarang ini, perawat harus mampu memecahkan
masalah secara akurat, menyeluruh, dan cepat. hal ini berarti bahwa perawat
harus mampu menelaah informasi dalam jumlah yang sangat banyak untuk membuat
penilaian kritis.
penting artinya bagi
perawat untuk belajar berpikir secara kritis tentang apa yang harus dikaji.
penilaian mandiri tentang kapan pertanyaan atau pengukuran diperlukan adalah
dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman klinik perawat (gordon,
1994).
b. berpikir kritis dan
proses diagnostik keperawatan
berpikir kritis adalah
pemeriksaan data, pengumpulan informasi dari literatur, pengorganisasian
pengamatan, dan penelitian atas pengalaman masa lalu (bandman & bandman,
1995). penggunaannya dalam perumusan diagnosa keperawatan adalah penting. pada
saat asuhan keperawatan meluas ke dalam berbagai lingkungan perawatan kesehatan,
makin banyak aspek berpikir kritis diperlukan dalam pertimbangan dan penilaian
diagnostic (gordon, 1994).
proses diagnostik ini
memadukan ketrampilan berpikir kritis dalam langkah-langkah pembuatan keputusan
yang digunakan perawat untuk mengembangkan pernyataan diagnostik (carnevali,
1984; carnevali & thomas, 1993). proses ini mencakup analisis dan
interpretasi data pengkajian, identifikasi masalah, dan merumuskan diagnosa
keperawatan.
c.
berpikir kritis dan merancang intervensi keperawatan
memilih intervensi
keperawatan yang sesuai adalah proses pembuatan keputusan (bulechek &
mccloskey, 1990). perawat secara kritis mengevaluasi data pengkajian,
prioritas, pengetahuan, dan pengalaman untuk memilih tindakan yang akan secara
berhasil memenuhi tujuan dan hasil yang diperkirakan yang telah ditetapkan
(gordon, 1994; gordon et al, 1994).
d. keterampilan
berpikir kritis dan pengimplementasian intervensi keperawatan
perawat membuat dua
jenis keputusan yang besar dalam proses keperawatan. proses diagnostik
menentukan kekuatan dan masalah klien saat pembuatan konklusi pengkajian dan
sepanjang fase diagnostic (bandman & bandman, 1994; mc farland dan mc
farlane, 1989). perawat kemudian menggunakan pendekatan metodis, sistematis,
yang didasarkan pada riset untuk merencanakan dan memilih intervensi yang
sesuai (bulechek & mccloskey, 1995; gordon, 1987, 1994).
peserta didik harus cermat memilih intervensi yang
dirancang untuk mencapai hasil yang diharapkan dan mengetahui perbedaan antara
intervensi perawat dan intervensi dokter.
e. revisi
rencana perawatan dan berpikir kritis
sejalan dengan telah
dievaluasinya tujuan, penyesuaian terhadap rencana asuhan dibuat sesuai dengan
keperluan. jika tujuan telah terpenuhi dengan baik, bagian dari rencana asuhan
tersebut dihentikan. tujuan yang tidak terpenuhi dan tujuan yang sebagian
terpenuhi mengharuskan perawat untuk mengaktifkan kembali urutan dari proses
keperawatan. setelah perawat mengkaji klien kembali, diagnosa keperawatan dapat
dimodifikasi atau ditambahkan dengan tujuan, hasil yang diharapkan sesuai, dan
intervensi ditegakkan. perawat juga menetapkan kembali prioritas. hal ini
merupakan langkah penting dalam berpikir kritis mengetahui bagaimana klien
mengalami kemajuan dan bagaimana masalah dapat teratasi atau memburuk. perawat
dengan cermat memantau dan deteksi dini terhadap masalah adalah pertahankan
garis depan klien (benner, 1984).
Pengkajian
- mengumpulkan data dan
validasi.
berfikir kritis. Perawat melakukan observasi dalam pengumpulan data
menggunakan ilmu-ilmu lain yang terkait. Mengelola dan mengkatagorikan data
berfikir kritis. Perawat melakukan observasi dalam pengumpulan data
menggunakan ilmu-ilmu lain yang terkait. Mengelola dan mengkatagorikan data
aspek-aspek berpikir
kritis
kegiatan berpikir
kritis dapat dilakukan dengan melihat penampilan dari beberapa perilaku selama
proses berpikir kritis itu berlangsung. berpikir kritis seseorang dapat dilihat
dari beberapa aspek :
1) relevance
relevansi
(keterkaitan) dari pernyataan yang dikemukakan.
2) importance
penting tidaknya isu atau pokok-pokok pikiran yang
dikemukakan.
3) novelty
kebaruan dari isi pikiran,
baik dalam membawa ide-ide atau informasi baru maupun dalam sikap menerima
adanya ide-ide baru orang lain.
4) outside material
menggunakan
pengalamannya sendiri atau bahan-bahan yang diterimanya dari perkuliahan
(refrence).
5) ambiguity clarified
mencari penjelasan atau informasi lebih lanjut jika
dirasakan ada ketidak jelasan.
6) linking ideas
senantiasa
menghubungkan fakta, idea tau pandangan serta mencari data baru dari informasi
yang berhasil dikumpulkan.
7) justification
member bukti-bukti,
contoh, atau justifikasi terhadap suatu solusi atau kesimpulan yang diambilnya.
termasuk di dalalmnya senantiasa member penjelasan mengenai keuntungan
(kelebihan) dan kerugian (kekurangan) dari suatu situasi atau solusi
8) critical assessment
melakukan evaluasi
terhadap setiap kontribusi/ masukan yang dating dari dalam dirinya maupun dari
orang lain.
9) practical utility
ide-ide baru yang
dikemukakan selalu dilihat pula dari sudut keperaktisan/ kegunaanya dalam
penerapan
10) width of understanding
diskusi yang
dilaksanakan senantiasa bersifat muluaskan isi atau materi diskusi.
secara garis besar, perilaku berpikir kritis diatas
dapat dibedakan dalam beberapa kegiatan:
a. berpusat pada
pertanyaan (focus on question)
b. analisa argument
(analysis arguments)
c. bertanya dan
menjawab pertanyaan untuk klarifikasi (ask and answer questions of
clarification and/or challenge)
d. evaluasi kebenaran
dari sumber informasi (evaluating the credibility sources of information)
Diagnosa
- Tahap pengambilan keputusan yang paling kritis.
- Menentukan masalah dan argumen secara rasional
- Lebih terlatih, lebih tajam dalam dalam masalah
kategori diagnosis
keperawatan
1. diagnosis
keperawatan aktual
diagnosis keperawatan
aktual (nanda) adalah diagnosis yang menyajikan keadaan klinis yang telah
divalidasikan melalui batasan karakteristik mayor yang diidentifikasi. diagnosis keperawatan mempunyai empat komponen : label,
definisi, batasan karakteristik, dan faktor yang berhubungan.
label merupakan deskripsi tentang definisi diagnosis dan batasan
karakteristik. definisi menekankan pada kejelasan, arti yang tepat untuk
diagnosa. batasan karakteristik adalah karakteristik yang mengacu pada petunjuk
klinis, tanda subjektif dan objektif. batasan ini juga mengacu pada gejala yang
ada dalam kelompok dan mengacu pada diagnosis keperawatan, yang teridiri dari
batasan mayor dan minor. faktor yang berhubungan merupakan etiologi atau faktor
penunjang. faktor ini dapat mempengaruhi perubahan status kesehatan. faktor
yang berhubungan terdiri dari empat komponen : patofisiologi, tindakan yang
berhubungan, situasional, dan maturasional.
contoh diagnosis keperawatan aktual : intoleransi aktivitas berhubungan
dengan penurunan transport oksigen, sekunder terhadap tirah baring lama,
ditandai dengan nafas pendek, frekuensi nafas 30 x/mnt, nadi 62/mnt-lemah,
pucat, sianosis.
2.
diagnosis keperawatan resiko
diagnosis keperawatan resiko adalah keputusan klinis tentang individu,
keluarga atau komunitas yang sangat rentan untuk mengalami masalah dibanding
individu atau kelompok lain pada situasi yang sama atau hampir sama.
validasi untuk menunjang diagnosis resiko adalah faktor resiko yang
memperlihatkan keadaan dimana kerentanan meningkat terhadap klien atau kelompok
dan tidak menggunakan batasan karakteristik. penulisan rumusan diagnosis ini
adalag : pe (problem & etiologi).
contoh : resiko
penularan tb paru berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang resiko
penularan tb paru, ditandai dengan keluarga klien sering menanyakan penyakit
klien itu apa dan tidak ada upaya dari keluarga untuk menghindari resiko
penularan (membiarkan klien batuk dihadapannya tanpa menutup mulut dan hidung).
3.
diagnosis keperawatan kemungkinan
merupakan pernyataan tentang masalah yang diduga masih memerlukan data
tambahan dengan harapan masih diperlukan untuk memastikan adanya tanda dan
gejala utama adanya faktor resiko.
contoh :
kemungkinan gangguan konsep diri : gambaran diri berhubungan dengan tindakan mastektomi.
4.
diagnosis keperawatan sejahtera
diagnosis keperawatan sejahtera adalah ketentuan klinis mengenai individu,
kelompok, atau masyarakat dalam transisi dari tingkat kesehatan khusus ke
tingkat kesehatan yang lebih baik. cara pembuatan diagnsosis ini adalah dengan
menggabungkan pernyataan fungsi positif dalam masing-masing pola kesehatan
fungsional sebagai alat pengkajian yang disahkan. dalam menentukan diagnosis
keperawatan sejahtera, menunjukkan terjadinya peningkatan fungsi kesehatan menjadi
fungsi yang positif.
sebagai contoh, pasangan muda yang kemudian menjadi orangtua telah
melaprkan fungsi positif dalam peran pola hubungan. perawat dapat memakai
informasi dan lahirnya bayi baru sebagai tambahan dalam unit keluarga, untuk
membantu keluarga mempertahankan pola hubungan yang efektif.
contoh : perilaku
mencari bantuan kesehatan berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang peran
sebagai orangtua baru.
5.
diagnosis keperawatan sindrom
diagnosis keperawatan sindrom merupakan diagnosis keperawatan yang terdiri
dari sekelompok diagnosis keperawatan aktual atau resiko, yang diduga akan
muncul karena suatu kejadian atau situasi tertentu.
contoh : sindrom
kurang perawatan diri berhubungan dengan kelemahan fisik.
dokumentasi diagnosis keperawatan
1.
gunakan format pes untuk semua masalah aktual dan pe untuk masalah resiko
2.
catat diagnosis keperawtaan resiko ke dalam format diagnosis keperawatan
3.
gunakan istilah diagnosis keperawatan yang ada dalam nanda ( terbaru : 2007 –
2008 )
4.
mulai pernyataan diagnosis keperawatan dengan mengidentifikasi informasi
tentang data untuk diagnosis keperawatan
5.
masukkan pernyataan diagnosis keperawatan ke dalam daftar masalah
6.
hubungkan setiap diagnosis keperawatan ketika menemuan masalah perawatan
7. gunakan diagnosis
keperawatan sebagai pedoman untuk pengkajian, perencanaan, intervensi dan
evaluasi.
tujuan dokumentasi diagnosis keperawatan :
1.
mengkomunikasikan masalah klien pada tim kesehatan
2.
mendemonstrasikan tanggung jawab dalam identifikasi masalah klien
3.
mengidentifikasi masalah utama untuk perkembangan intervensi keperawatan
Perencanaan
keperawatan :
- menggunakan pengetahuan untuk mengembangkan hasil yang diharapkan
- keterampilan guna mensintesa ilmu yang dimiliki untuk memilih tindakan
Pelaksanaan keperawatan :
- pelaksanaan tindakan keperawatan adalkah keterampilan dalam menguji hipotesa.
- Tindakasn nyata yang menentukan tingkat keberhasilan
evaluasi keperawatan :
-Mengkaji efektifitas tindakan
-Perawat harus dapat mengambil keputusan tentang pemenuhan kebutuhan dasar klien
-Perlukah diulangi
- menggunakan pengetahuan untuk mengembangkan hasil yang diharapkan
- keterampilan guna mensintesa ilmu yang dimiliki untuk memilih tindakan
Pelaksanaan keperawatan :
- pelaksanaan tindakan keperawatan adalkah keterampilan dalam menguji hipotesa.
- Tindakasn nyata yang menentukan tingkat keberhasilan
evaluasi keperawatan :
-Mengkaji efektifitas tindakan
-Perawat harus dapat mengambil keputusan tentang pemenuhan kebutuhan dasar klien
-Perlukah diulangi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar